kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Krakatau Steel memperkuat pasar global


Jumat, 24 Agustus 2018 / 09:27 WIB
Krakatau Steel memperkuat pasar global
ILUSTRASI. KERJASAMA KRAKATAU STEEL - SK NETWORKS


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Krakatau Steel (Persero) Tbk menandatangani memorandum of understanding (MoU) atau nota kesepahaman dengan perusahaan Korea Selatan, SK Networks Co. Ltd. Kesepakatan mencakup kajian pengembangan bisnis baru dan investasi usaha patungan dalam perdagangan baja.

Kerjasama dengan SK Networks menjawab kebutuhan Krakatau Steel yang sejauh ini belum memiliki anak usaha yang khusus menjalankan bisnis perdagangan. "Kami mengharapkan perusahaan kami membesar dengan memiliki bisnis unit dagang yang kuat," kata Mas Wigrantoro Roes Setiyadi, Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, Kamis (23/8).

Sementara SK Networks yang awalnya adalah trading company atau perusahaan perdagangan, sedang ingin memperluas usaha ke segmen bisnis baja di Indonesia. Kini, perusahaan dari Negeri Ginseng tersebut memiliki jaringan global yang memiliki kemampuan dalam bidang sumber daya, pemasaran dan pembiayaan.

Tak heran jika Krakatau Steel kemudian bercita-cita membesarkan cakupan pasar ekspornya. Maklum, kiprah perusahaan plat merah tersebut di pasar baja global memang belum seberapa jika dibandingkan dengan perusahaan baja asal negara lain.

Mengintip laporan keuangan Krakatau Steel per 30 Juni 2018 misalnya, penjualan baja luar negeri tercatat US$ 16,71 juta. Nilai ekspor baja tersebut hanya sekitar 2,28% dari nilai penjualan baja lokal yang mencapai US$ 731,37 juta.

Selain pasar mancanegara yang berpotensi semakin meluas, Krakatau Steel membidik keuntungan dari pemenuhan bahan baku. Perusahaan yang tercatat dengan kode saham KRAS di Bursa Efek Indonesia tersebut ingin kerjasama dengan SK Networks meningkatkan efisiensi belanja bahan baku.

Krakatau Steel mencatat, belanja bahan baku mengambil porsi 80% terhadap total biaya produksi. "Kami berharap memiliki bargaining position (posisi tawar) yang lebih kuat lewat kerjasama ini dibandingkan saat kami beli sendiri dengan dengan volume kecil di pasar global," terang Mas Wigrantoro.

Perusahaan patungan

Perlu diketahui, kerjasama antara Krakatau Steel dan SK Networks juga melibatkan PT Krakatau National Resources. Krakatau National Resources adalah anak usaha Krakatau Steel yang menjalankan bisnis pengolahan hasil tambang sejak tahun 2013.

Kerjasama Krakatau National Resources dan SK Networks berupa pembentukan perusahaan patungan. Dengan bantuan SK Network, Krakatau Steel berharap anak usahanya bisa mengejar ketertinggalan.

Krakatau Steel belum membeberkan komposisi kepemilikan saham antara Krakatau National Resources dan SK Networks. "Saat ini lebih baik punya saham 30% di perusahaan yang pendapatannya 1.000, daripada punya saham 100% yang pendapatannya 100," tutur Mas Wigrantoro, memberikan gambaran.

Bukan baru kali ini Krakatau Steel berkongsi dengan perusahaan Korea Selatan. Pada 26 Agustus 2010, Krakatau Steel dan Pohang Iron and Steel Corporation (Posco), mendirikan PT Krakatau Posco. Komposisi sahamnya terdiri dari 30% Krakatau Steel dan 70% Posco. Krakatau Posco bakal membawahi pabrik baja terpadu di Cilegon, Banten berkapasitas 6 juta ton per tahun.

Sementara sepanjang tahun ini, Krakatau Steel menargetkan volume penjualan baja sebanyak 2,8 juta ton atau naik 40% ketimbang tahun lalu. Dari Januari-Juni 2018, perusahaan itu mengaku volume penjualan baja meningkat 25% year on year (yoy).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×