kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kuartal I 2018, dana pungutan BPDP capai Rp 3 triliun


Kamis, 26 April 2018 / 11:27 WIB
Kuartal I 2018, dana pungutan BPDP capai Rp 3 triliun
ILUSTRASI. Panen tandan buah segar kelapa sawit


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - NUSA DUA. Hingga periode Maret 2018, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) telah mengumpulkan dana sebesar Rp 3 triliun dari target tahun ini sebesar RP 10,5 triliun.

BPDP optimistis target pengumpulan dana ekspor sawit ini dapat mencapai target di akhir tahun atau malah di atas target seperti di tahun 2017 yang mencapai Rp 14 triliun.

Direktur Penghimpunan Dana BPDPKS Herdrajat Natawidjaja mengatakan dana BPDP tersebut sebagian digunakan untuk menyukseskan peremajaan tanaman kelapa sawit rakyat di tahun 2018 ini.

Di mana tahun ini pemerintah menargetkan dapat mereplanting lahan sawit rakyat seluas 185.000 hektare (ha) dengan anggaran sebesar Rp 4,6 triliun dari BPDP.

"Realisasi penyaluran dana untuk replanting sawit rakyat sampai sekarang sekitar Rp 150 miliar," ujarnya saat ditemui di Nusa Dua, Bali, Kamis (26/4).

Herdrajat menjelaskan realisasi penyaluran dana untuk replanting sawit sampai saat ini memang masih minim. BPDPKS mencatat periode 2017-2018 dana replanting baru terserap Rp 250 miliar.

Dana tersebut ditransfer ke petani sawit di Sumatera Selatan dan Sumatera Utara. Lambatnya penyaluran dana sawit karena membutuhkan kelengkapan administrasi bagi lahan yang hendak direplanting.

Sementara lahan pertanian sawit milik petani masih banyak yang belum memiliki sertifikat, itulah sebabnya pemerintah saat ini tengah gencar membagikan sertifikat lahan.

"Prinsipnya lahan yang bisa direplanting itu harus clear dan clean lahannya. Kalau lahannya misalkan belum bersertifikat ya BPDPKS belum bisa membantu melakukan replanting,"terangnya.

Ia mengatakan sebenarnya program replanting ini turut mendisplingkan petani untuk memperbaiki lahan perkebunan sawit mereka agar mengikuti prinsip keberlanjutan. Untuk itu, pemerintah juga memberikan bantuan berupa pendampingan agar produksinya bisa meningkat.

Data BPDPKS menyebutkan program peremajaan kelapa sawit ditargetkan sampai 2022 dengan luas lahan mencapai 2,4 juta ha yaitu 2017 seluas 20.000 ha, 2018 seluas185.000 ha, 2019 seluas 200.000 ha, 2020 seluas 500.000 ha, 2021 seluas 750.000 ha dan 2022 seluas 750.000 ha.

Rinciannya adalah 1,5 juta ha untuk petani swadaya dan 0,9 juta hektare untuk petani plasma. Program peremajaan kelapa sawit ini diharapkan mampu mengurangi 1 juta hektare pembukaan lahan baru. Selain itu, nilai ekspor bertambah sekitar US$ 3,04-5,02 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×