kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lanjutkan ekspansi, Ancora Indonesia Resources (OKAS) kucurkan capex US$ 8,5 juta


Rabu, 04 Maret 2020 / 17:41 WIB
Lanjutkan ekspansi, Ancora Indonesia Resources (OKAS) kucurkan capex US$ 8,5 juta
ILUSTRASI. Direktur Utama Ancora Indonesia Resources Rolaw P. Samosir.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Ancora Indonesia Resources Tbk (OKAS) berupaya meningkatkan performa bisnisnya di tahun ini. Lantas, emiten tersebut menyiapkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar US$ 8,5 juta di tahun ini untuk berbagai kegiatan ekspansi.

Direktur Utama OKAS Rolaw P. Samosir menyampaikan, sekitar US$ 3,5 juta capex di tahun ini akan dialokasikan untuk melanjutkan pembangunan pabrik booster di Kalimantan Timur. Pabrik ini dikelola oleh anak usaha OKAS yakni PT Multi Nitrotama Kimia (MNK).

Diharapkan pabrik booster tersebut dapat beroperasi secara komersial pada kuartal IV tahun ini. Keberadaan pabrik booster akan memperkuat lini bisnis peledak komersial OKAS.

Baca Juga: Ancora Indonesia (OKAS) targetkan produksi emas dimulai pada semester II 2021

OKAS juga mengalokasikan belanja modal sebanyak US$ 1 juta untuk pembelian suku cadang atau spare part yang akan digunakan oleh PT Bormindo Nusantara. Ini merupakan anak usaha OKAS yang bergerak di bidang jasa penambangan minyak dan gas (migas).

Adapun dana sekitar US$ 3 juta—US$ 4 juta dari capex di tahun ini akan digunakan untuk pengerjaan proyek tambang emas OKAS lewat anak usahanya PT Indotan Lombok Barat Bangkit (ILBB).

Rolaw bilang, per akhir Desember tahun lalu, ILBB telah memperoleh Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) dari Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup. Izin tersebut mencakup luas wilayah sekitar 272,04 hektar.

Sebelumnya, pada Januari 2019 silam, ILBB juga sudah mendapatkan Izin Usaha Penambangan Operasi Produksi (IUP OP) dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang berlaku 20 tahun dan dapat diperpanjang 2x10 tahun.

“Bisa dibilang bahwa semua perizinan yang dibutuhkan sudah diperoleh,” kata Rolaw, hari ini (4/3).

Baca Juga: Ancora Indonesia (OKAS) Incar Peluang dari Hilirisasi Nikel

Untuk saat ini, ILBB sedang menjalani proses penentuan batas area kerja. Jika sudah, maka tahap selanjutnya adalah pengerjaan Joint Ore Reserves Committee (JORC).

Rolaw pun memperkirakan, tambang emas OKAS yang dikelola ILBB akan mulai berproduksi pada kuartal keempat tahun 2021 mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×