kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Liftoff: Pembelian lewat Android lebih tinggi daripada iOS di pasar Asia Tenggara


Senin, 10 Juni 2019 / 08:25 WIB
Liftoff: Pembelian lewat Android lebih tinggi daripada iOS di pasar Asia Tenggara


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar aplikasi pada telepon pintar di Asia Tenggara berkembang pesat. Platform pemasaran dan penargetan ulang aplikasi seluler Liftoff menyebut, sekitar 90% penduduk Asia Tenggara telah terhubung ke internet melalui ponsel pintar. 

Dalam Laporan Aplikasi Seluler Asia Tenggara 2019, Liftoff mengungkapkan bahwa para pengguna rata-rata menghabiskan sekitar empat jam per hari, satu jam lebih lama dari rata-rata masyarakat lain di dunia untuk menggunakan aplikasi seluler. Paparan ponsel pintar ini pun menyebabkan tingkat penggunaan aplikasi dan belanja online terus meningkat.

Di sisi lain, tingkat pembelian di kawasan ini mencerminkan tolok ukur global (7%) yang mengindikasikan bahwa kawasan ini setara dengan kawasan lain di dunia dalam hal membelanjakan uang melalui aplikasi seluler.

Ternyata, di Asia Tenggara penjualan lewat Android lebih ngetop daripada iOS. Laporan Liftoff menyebut bahwa pengguna Android memiliki biaya akuisisi yang lebih rendah 1% dibandingkan dengan pengguna iOS, tetapi mereka juga melakukan pembelian dengan tingkat yang lebih tinggi (2,19% untuk pengguna Android vs 1,81% untuk pengguna iOS).

Peluang lain yang juga signifikan adalah pada platform belanja mobile. Hal ini karena biaya untuk mengakuisisi pengguna seluler yang pada akhirnya melakukan instalasi, registrasi, dan pembelian pada aplikasi belanja di kawasan Asia Tenggara ternyata lebih rendah apabila dibandingkan dengan kawasan lain di dunia.

Biaya akuisisi pengguna di Asia Tenggara tercatat 73% lebih rendah dibandingkan Amerika Serikat dan 65% dibanding negara-negara Asia-Pasifik lainnya. Tapi, akuisisi pengguna baru membutuhkan biaya yang lebih besar dibandingkan dengan mempertahankan pengguna yang ada. 

Oleh karena itu, pemasar aplikasi seluler cenderung berfokus pada keterlibatan ulang dan retensi pengguna daripada memperluas basis pengguna baru. Menurut Liftoff, Indonesia memiliki tingkat retensi hari pertama yang tertinggi mencapai 24%, tetapi pada hari ke-30, tingkat retensi tersebut anjlok ke angka 6%. Sementara Singapura memiliki tingkat retensi tertinggi kedua dengan 22% dengan tingkat retensi pada hari ke-30 berada pada angka 8%.

Pasar yang menarik lain di Asia Tenggara adalah penggunaan media sosial. Laporan Global Digital 2018 menyebutkan bahwa pada 2018 Filipina memiliki tingkat pengguna media sosial tertinggi di seluruh dunia dan 75% dari penduduk Singapura merupakan pengguna internet aktif.

Penduduk Singapura menjadi pengguna fanatik media sosial. Sebanyak 83% dari penduduknya merupakan pengguna aktif media sosial. Sementara itu, rata-rata pengguna media sosial di negara lain di Asia Tenggara adalah sebesar 42%.

Menurut laporan Digital in 2017: Global Review dari We Are Social, jumlah pengguna aktif media sosial di Asia Tenggara tumbuh hingga 31% per tahun dengan lebih dari separuh populasi di kawasan telah memiliki akun media sosial. Data dari Liftoff menunjukkan bahwa jejaring sosial adalah aplikasi paling melekat pada pengguna di kawasan Asia Tenggara berdasarkan rata-rata tingkat retensi pada hari ke-30 yang hanya dilampaui oleh aplikasi hiburan dan permainan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×