kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Masih belum perlu impor benih jagung hibrida


Jumat, 27 Juli 2018 / 22:50 WIB
Masih belum perlu impor benih jagung hibrida
ILUSTRASI.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dewan Jagung Nasional menolak desakan sejumlah pihak untuk mengimpor benih jagung hibrida. Lantaran produksi  di dalam negeri masih mencukupi. Selain itu, pemerintah dan produsen jagung dalam negeri juga telah rutin setiap tahun memproduksi benih jagung untuk kebutuhan petani.

Sekretaris Dewan Jagung Nasional Maxdeyul Sola mengatakan kebutuhan benih jagung nasioal setiap tahunnya sebesar 80.000 sampai 100.000 ton. Kebutuhan tersebut didasarkan pada luas areal lahan jagung 4 juta hektare yang tersebar di seluruh Indonesia.

Bila diasumsikan rata-rata kebutuhan benih 20 kilogram (kg) sampai 25 kg per 1 ha, maka kebutuhan benih jagung masih dapat diproduksi dalam negeri. "Jadi tidak perlu lagi impor benih jagung," ujarnya, Jumat (27/6).

Sola mengakui, saat ini, ada sejumlah daerah yang mengeluhkan kesulitan mendapatkan benih jagung hibrida. Itu terjadi karena permintaan benih tersebut menandak dan di luar jadwal produksi produsen benih. Karena selama ini, produsen benih mempersiapkan benih saat menjelang musim tanam di setiap wilayah.

Dewan Benih juga mendorong semua pihak mengikuti kebijakan Kemeterian Pertanian yang mengharuskan penyerapan benih dari Balai Penelitian Serelia, Libang Maros menyerap 65% dari total kebutuhan benih nasional. Tujuannya adalah meningkatkan penyerapan benih produksi lokal.

Dirjen Tanaman Pangan Kemtan Sumardjo Gatot Irianto mengatakan pihaknya masih terus menyalurkan bantuan benih ke sejumlah sentra produksi jagung. Saat ini benih jagung yang sudah tersalur untuk ditanam di lahan seluas 2,6 juta hektare dari target 3 juta hektaer di tahun ini.

Bantuan benih ini dilakukan di seluruh wilayah di Indonesia. Namun, bantuan ini lebih diarahkan untuk perluasan tanam baru atau wilayah yang sebelumnya belum pernah ditanami jagung.

“Untuk petani yang sudah tahu kebijakan budidaya tanam jagung dan yang sudah biasa menanam jagung tidak kami berikan bantuan, strateginya supaya bantuan pemerintah tidak terlalu berat,” ujar Gatot

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×