kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Melihat kesiapan pabrikan mobil jika premium dan pertalite dihapus dari pasar


Minggu, 28 Juni 2020 / 21:29 WIB
Melihat kesiapan pabrikan mobil jika premium dan pertalite dihapus dari pasar
ILUSTRASI. Petugas SPBU menunggu konsumen di SPBU COCO Pertamina, Kuningan, Jakarta, Rabu (29/4/2020). PT Pertamina (Persero) mencatat selama penerapan Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB), permintaan BBM di kota-kota besar mengalami penurunan di atas 50 persen dan


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah berkomitmen mengurangi emisi jangka panjang, untuk itu bahan bakar berjenis Premium dan Pertalite akan dihapus. Sebab kedua jenis BBM tersebut masing-masing masih mengandung RON 88 untuk Premium dan RON 90 untuk Pertalite.

Apakah hal tersebut akan mempengaruhi produksi dan penjualan mobil dalam negeri? Menurut Jongkie Sugiarto, Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Indonesia (Gaikindo) spesifikasi mesin mobil yang digunakan di Indonesia saat ini sudah mampu mengadopsi BBM RON 91.

"Mobil-mobil disini juga sudah Euro 2 dan bahkan sekarang Euro 4, Yang Euro 2 juga seharusnya memakai BBM dengan RON 92 ke atas,” kata Jongkie kepada Kontan.co.id , Sabtu (27/6).

Baca Juga: Kata Daihatsu perihal wacana penghapusan BBM jenis Premium dan Pertalite

Jongkie menilai, seandainya jadi diterapkan, penghapusan BBM jenis Premium dan Pertalite tidak akan berdampak signifikan terhadap minat masyarakat Indonesia untuk membeli mobil.

Menurutnya, pengguna mobil di Indonesia sudah memiliki kesadaran yang semakin baik untuk menggunakan BBM ramah lingkungan.

Sementara itu Bob Azam, Direktur Hubungan Eksternal PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), mengatakan saat ini kendaraan Toyota yang diproduksi dan dijual di Indonesia memiliki spesifikasi mesin berstandar Euro 4 untuk bahan bakarnya.

Kualitas BBM untuk standar emisi Euro 4 dinilai setara dengan BBM dengan nilai oktan 91 ke atas. Hal senada juga diungkapkan Yusak Billy, Direktur Marketing PT Honda Prospect Motor, di mana pabrikan mobil Honda telah standar Euro 4 sehingga memang direkomendasikan untuk menggunakan BBM di atas RON 91.

“Jadi, tidak perlu lagi ada penyesuaian untuk mobil-mobil Honda jika aturan tersebut diterapkan,“ ujarnya kepada  Kontan.co.id.

Amelia Tjandra, Marketing Director PT Astra Daihatsu Motor mengatakan, semua kendaraan Daihatsu saat ini juga sudah mengikuti regulasi baku mutu emisi gas buang yang diatur oleh pemerintah.

Baca Juga: Wacana penghapusan BBM jenis premium dan pertalite kembali marak, ini kata Gaikindo

Dampak penghapusan BBM jenis Premium dan Pertalite, menurut Amelia, akan lebih terasa pada sisi konsumen selaku pengguna kendaraan. Di mana ongkos bahan bakar yang konsumen keluarkan akan lebih tinggi dari biasanya.

Public Relation & Digital Manager DFSK Indonesia Arvianne Dahniarny mengatakan, dampak penghilangan dua jenis BBM dengan harga terjangkau tersebut mungkin akan berdampak pada efisiensi konsumennya, khususnya para pengusaha yang membutuhkan kendaraan operasional.

Sementara itu dari sisi mesin mobil DFSK, Arvianne mengatakan untuk kendaraan komersial Supercab sudah direkomendasi BBM-nya minimal RON 90, sehingga jika menggunakan RON yang lebih tinggi akan lebih baik performa mesinnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×