kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menhub: Gencarnya pembangunan bandara di wilayah Timur tekan angka kecelakaan


Rabu, 24 Oktober 2018 / 19:56 WIB
Menhub: Gencarnya pembangunan bandara di wilayah Timur tekan angka kecelakaan
ILUSTRASI. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Banyaknya pembangunan bandara yang terletak di wilayah Indonesia Timur berdampak positif dalam mendukung kelancaran konektivitas. Tak hanya itu, penambahan bandara juga turut andil dalam menekan tingkat kecelakaan di wilayah tersebut.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, pembangunan bandara pada intinya harus disegerakan agar konektivitas dan suplai logistik berjalan dengan baik. Kementerian Perhubungan (Kemhub) misalnya mensuplai bahan-bahan pokok, sementara BUMN men-suplai bahan bakar.

Di Papua kini terdapat 48 bandara yang tersebar di berbagai wilayah. Pembangunan bandara itu, dialokasikan dari 40% anggaran perhubungan udara. Fokus pembangunannya pun pada savety dan aksesibilitas.

"Kalau dulu kita selalu mendengar kecelakaan, Alhamdulillah sekarang sangat berkurang banyak," kata Budi saat pemaparan 4 tahun kerja pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla di Jakarta, Rabu (24/10).

Kementerian Perhubungan telah membangun Bandar Udara Nop Goliat Dekai yang melayani kota Dekai, Ibu kota Kabupaten Yahukimo, Papua dengan anggaran lebih dari Rp 500 miliar yang menggantikan Bandara Wamena. Tujuannya, pesawat apapun dapat masuk ke bandara itu dan logistik pun langsung bisa didistribusikan.

"Menjadi catatan bahwa kalau kita bicara Indonesia sentris maka urgensinya sangat terasa di Pegunungan Jayawijaya. Di mana tempat itu susah dijangkau. Itulah sebabnya kami membangun banyak bandara di sana," jelas Menhub.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×