kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Metro Healthcare Indonesia sediakan layanan kesehatan secara online


Rabu, 19 Februari 2020 / 18:14 WIB
Metro Healthcare Indonesia sediakan layanan kesehatan secara online
ILUSTRASI. Paparan publik Metro Healthcare Indonesia, Rabu (19/2). Metro Healthcare Indonesia Bidik Rp 1,1 triliun dari IPO.


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Metro Healthcare Indonesia Tbk melalui anak usahanya yang bergerak dalam startup layanan kesehatan yakni Metro Healthcare Technologies terus mengembangkan aplikasi dalam pelayanan kesehatan secara online.

Direktur Utama Metro Healthcare Indonesia, Henry Kembaren menuturkan, pengembangan aplikasi ini bertujuan untuk memudahkan masyarakat dalam mengakses layanan kesehatan Metro Hospital Grup secara online. “Dengan adanya aplikasi ini, diharapkan jangkauan layanan Metro Hospital dapat menjangkau masyarakat dengan lebih luas lagi,” ungkapnya, Rabu (19/2).

Baca Juga: Metro Healthcare Indonesia menargetkan pertumbuhan pendapatan 31,22%

Nah, pada tahun ini Metro Healthcare Indonesia tengah meningkatkan tingkat okupansi rumahsakit. Henry mengaku, tujuh rumahsakit milik Metro Healthcare Indonesia terus mencatat kenaikan okupansi. Misalnya saja rumahsakit yang berada di Cikupa memiliki tingkat okupansi 80%.

Emiten yang akan mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia pada Maret mendatang ini juga bakal meningkatkan kapasitas di beberapa rumahsakit. Selain itu, Metro Healthcare Indonesia juga bakal membangun satu rumahsakit di Malajaya, Bandung.

Baca Juga: Metro Healthcare Indonesia siapkan Rp 300 miliar untuk membangun rumahsakit baru

Tak hanya itu, perusahaan ini juga gencar untuk membeli tanah di berbagai kota. Metro Healthcare Indonesia akan membeli delapan bidang tanah yang akan digunakan untuk membangun rumahsakit.

Pada tahun ini, Metro Healthcare Indonesia menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 850 miliar yang akan diperoleh dari penawaran umum perdana saham. “Kami juga terus melihat potensi untuk melakukan akuisisi rumahsakit,” pungkas Henry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×