kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Metro Realty (MTSM) masih menunggu keadaan pasar tenang


Jumat, 17 Mei 2019 / 14:08 WIB
Metro Realty (MTSM) masih menunggu keadaan pasar tenang


Reporter: Amalia Fitri | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Metro Realty Tbk (MTSM) mengaku masih menunggu keadaan pasar tenang sebelum mantap menentukan dan mengumumkan strategi bisnis tahun ini. Direktur Independen MTSM, Sukardi menyebut tahun ini pihaknya masih terus fokus dalam manajemen gedung dan renovasi.

"Untuk ekspansi dan proyek bisnis lainnya kami masih menunggu keadaan sampai benar-benar kondusif dan aman. Saat ini, karena efek politik yakni pilpres, keadaan agak gonjang-ganjing. Maka dari itu, sampai Kuartal II kami masih fokus pada manajemen gedung dan memastikan penyewa (tennant) dapat fasilitas baik," ujar Sukardi kepada Kontan, Jumat (17/5).

Melihat kinerja di kuartal I-2019, Sukardi mengaku pihaknya memproyeksi adanya pertumbuhan di bagian laba bersih dan pendapatan. Menurutnya, walau sempat tersandung Pilpres, kondisi kuartal I-2019 secara keseluruhan tumbuh sebesar 10%-15%, dibandingkan Kuartal I pada periode sebelumnya.

"Jumlah penyewa baru memang tidak banyak di Kuartal I-2019. Tapi ada pertumbuhan yang dirasakan. Nah, karena sudah melewati pilpres dan akan menyambut Lebaran di Kuartal II ini, kami berharap bisa lebih baik tentunya," lanjut Sukardi.

Sampai saat ini, MTSM mengelola pusat perbelanjaan Metro Sunter Plaza dengan tingkat keterisian sebesar 80%, Metro Pasar Baru dengan tingkat keterisian 60%-70% dan Melawai Plaza dengan tingkat keterisian 70%-80%. 

MTSM juga mengelola apartemen di daerah Sunter, Jakarta Utara, yang diakui Sukardi menelan cukup banyak biaya investasi di tahun 2018. Jika pembangunan apartemen Sunter benar-benar rampung dan menghasilkan, pihaknya baru berani umumkan dan tetapkan besaran target serta nilai capex tahun ini. 

"Kalau mematok target terlalu tinggi, tidak baik juga kan. Makanya sambil berjalan, kami lakukan apa yang terbaik. Yang terpenting, melewati kondisi politik yang tidak pasti ini dulu. Jika keadaan politik dan ekonomi aman, maka banyak orang tertarik bisnis," kata Sukardi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×