kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Metropolitan Kentjana (MKPI) mengembangkan rumah tapak, harga mulai dari Rp 6 miliar


Minggu, 27 September 2020 / 15:34 WIB
Metropolitan Kentjana (MKPI) mengembangkan rumah tapak, harga mulai dari Rp 6 miliar
ILUSTRASI. Metropolitan Kentjana (MKPI) meluncurkan proyek Pondok Indah Townhouse.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah kinerja sektor properti yang cenderung lesu akibat terdampak pandemi covid-19, PT Metropolitan Kentjana Tbk (MKPI) tengah mengembangkan proyek terbaru berupa hunian rumah tapak di tahun ini yaitu Pondok Indah Townhouse. 

Wakil Direktur Utama Metropolitan Kentjana Jeffri Tanudjaja mengatakan, segmen properti menengah atas masih prospektif karena permintaan pun masih ada. Sepanjang 2020 ini, MKPI sudah meluncurkan proyek di segmen menengah dan atas yakni Pondok Indah Townhouse.

Jeffri menjelaskan, proyek itu memiliki luas tanah mulai dari 138 meter persegi dan bangunan sekitar 300 meter persegi. Pondok Indah Townhouse terbagi dalam empat blok yang setiap unitnya ada yang terdiri dari tiga dan empat lantai. 

Terletak di Jl. Deplu Raya atau sekitar 400 meter dari Pondok Indah, MKPI memasarkan sebanyak 37 unit rumah dengan harga jual mulai dari Rp 6 miliar-Rp 9 miliar. Untuk target penjualannya di tahun ini sekitar 18 unit.

Baca Juga: Pandemi bikin tingkat permintaan perkantoran Metropolitan Kentjana (MKPI) turun

"Pondok Indah Townhouse sudah kami jual dengan harga yang wajar sesuai dengan lokasi dan kualitas material yang dipakai. Tapi memang saat ini tren penjualan properti belum meningkat," ujar Jeffry kepada kontan.co.id, Minggu (27/9).

MKPI memprediksi, penjualan properti terutama segmen menengah dan atas baru pulih di tahun 2021 mendatang. Hal tersebut terjadi karena pandemi virus corona yang masih terjadi di dalam negeri. 

"Secara umum segmen ini masih banyak peminatnya tapi memang di semester II, karena ada Covid-19 yang semakin parah, penjualan agak seret. Tahun depan mestinya lebih baik dari tahun ini," katanya.

Dia menilai, potensi pasar untuk rumah tapak masih cukup tinggi sehingga pengembang memutuskan untuk meningkatkan portofolio di subsektor tersebut.

Baca Juga: Metropolitan Kentjana (MKPI) prediksi sektor properti baru bangkit di tahun depan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×