kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Microsoft akan kembangkan kecerdasan artifisial di Asia, termasuk Indonesia


Kamis, 29 Maret 2018 / 17:43 WIB
Microsoft akan kembangkan kecerdasan artifisial di Asia, termasuk Indonesia
ILUSTRASI. Microsoft Ambil Peran Penting Pengembangan AI di Asia dan Indonesia


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Microsoft akan terus mengembangkan teknologi artificial intelegence (AI). Microsoft telah berbicara dengan mitra dan pemimpin industri untuk mengembangkan terobosan dalam algoritme perangkat lunak dan pembelajaran mesin demi menciptakan skenario baru yang menarik dalam kemungkinan penggunaan AI.

Di Indonesia, Microsoft bermitra dengan LINE, mengembangkan sebuah cognitive AI. Sebagai contoh, AI memungkinkan pemerintah Jakarta untuk memprediksi berapa banyak bus Transjakarta yang perlu dikerahkan selama jam sibuk untuk memastikan tidak ada penumpukan penumpang di halte bus. Atau bagaimana AI telah membantu pemerintah memperkirakan data aliran air untuk mengantisipasi banjir.

Microsoft memandang, Asia akan menjadi kunci pengembangan AI secara global. Wilayah asia secara unik akan memainkan peran penting dalam pengembangan AI dalam skala besar. “Kami sangat senang saat berbicara tentang masa depan AI di wilayah ini dan tim kami telah memaparkan empat dasar penting untuk memastikan kami mampu untuk memanfaatkan AI secara optimal dengan pelanggan dan mitra kami saat ini dan untuk jangka panjang,” ujar Haris Izmee, Direktur Utama Microsoft Indonesia dalam keterangan yang diterima Kontan.co.id, Kamis (29/3).

Haris menambahkan, dengan imajinasi dan data dalam jumlah besar, AI dapat mendatangkan manfaat dalam skala yang besar. "Saya sangat yakin ini akan menjadi abad untuk Asia. Dan AI menawarkan kepada wilayah ini sebuah peluang yang belum pernah ada sebelumnya untuk pertumbuhan, produktivitas, dan inovasi serta potensi untuk menjawab tantangan-tantangan sosial yang sangat penting di wilayah ini," kata Haris.

Pada tahun 2019, IDC memprediksi 40% inisiasi transformasi digital akan disokong oleh AI dan kemampuan kognitif yang akan menyediakan wawasan kritis dan tepat waktu bagi proses pergerakan dan perputaran uang yang baru di Asia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×