kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mineral sumbang 30% dari penerimaan negara bukan pajak sektor minerba


Jumat, 21 September 2018 / 19:34 WIB
Mineral sumbang 30% dari penerimaan negara bukan pajak sektor minerba
ILUSTRASI. Bongkar muat batubara


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sektor mineral menyumbang 30% dari total realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) mineral dan batubara (minerba) per 13 September 2018. Secara keseluruhan, realisasi PNBP sudah 104,54% melampaui target.

Berdasarkan data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), realisasi PNBP sektor minerba sudah Rp 33,55 triliun. Padahal target yang dipatok hingga akhir tahun sebesar Rp. 32,09 triliun.

Rinciannya, Rp 6,09 triliun dari miineral dan Rp 27,45 triliun dari sektor batubara. Untuk mineral, angka Rp 6,09 triliun itu didapat dari iuran tetap sebesar Rp 251,8 miliar, dan royalti sebesar Rp 5,84 triliun.

PT Freeport Indonesia menjadi penyumbang terbanyak dengan Rp. 3,02 triliun, dengan royalti Rp. 3,01 triliun dan iuran tetap Rp. 5,94 miliar. Disusul oleh PT Amman Mineral Nusa Tenggara dengan Rp 310 miliar, dengan Rp 309 miliar royalti dan Rp. 1,33 miliar iuran tetap.

Sementara PT Aneka Tambang Tbk. (Antam) ada diposisi ketiga dengan Rp 243,88 miliar. Rinciannya, Rp 237,21 miliar royalti dan Rp 6,67 miliar iuran tetap. “(Angka) itu Kontribusi PNBP Antam hingga periode Semester I tahun 2018,” ujar Direktur Utama Antam, Arie Prabowo Ariotedjo kepada Kontan, Jum’at (21/9).

Menurut Arie, lancarnya sumbangan PNBP tersebut tak lepas dari peningkatan penjualan komoditas Antam. Baik dari penjualan ekspor maupun domestik.

Pada semester I-2018, Antam meraup laba bersih Rp 344,45 miliar. Jumlah itu tumbuh 169% dibandingkan rugi bersih sebesar Rp 496,12 miliar pada periode yang sama di tahun 2017. “Pertumbuhan kinerja Antam terutama disebabkan dari kinerja produksi dan penjualan komoditas utama,” imbuh Arie.

Sebagai informasi, Penjualan emas Antam sampai pada Agustus 2018 sudah sebesar 18,09 ton. Terdiri dari 10,72 ton penjualan domestik, dan 7,37 ton penjualan ekspor. Total produksi emas hingga akhir tahun ini ditargetkan sebesar 25,4 ton. Sedangkan untuk penjualan ekspor dan domestik masing-masing ditargetkan sebesar 12,3 ton dan 13 ton.

Komoditas emas sendiri masih menjadi kontributor terbesar pendapatan Antam. Hingga Semester I-2018, emas berkontribusi sebesar Rp 8,20 triliun atau 69% dari total penjualan bersih Antam.




TERBARU

[X]
×