kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mitra Keluarga Karyasehat (MIKA) belum rasakan dampak defisit anggaran BPJS Kesehatan


Jumat, 05 Oktober 2018 / 15:38 WIB
Mitra Keluarga Karyasehat (MIKA) belum rasakan dampak defisit anggaran BPJS Kesehatan
ILUSTRASI. Rumah Sakit Mitra Keluarga


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) belum terpengaruh dengan defisit Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Hal tersebut lantaran backbone bisnis rumah sakitnya masih didominasi pasien non BPJS.

Aditya Widjaja, Investor Relations Mitra Keluarga Karyasehat menyebutkan, dari total 20 jaringan rumah sakit yang dikelola baru 11 yang menerima pasien BPJS Kesehatan. "Ada 4 rumah sakit di bawah brand Mitra Keluarga dan 7 rumah sakit di bawah brand Kasih," ujarnya saat dihubungi kontan.co.id kemarin. 

Oleh sebab itu, keterlambatan pembayaran dari BPJS masih dapat tercover dari pasien non BPJS. Menurutnya yang akan terdampak atas kondisi defisit BPJS adalah rumah sakit yang memiliki arus kas terbatas lantaran keterlambatan pembayaran yang akan mengganggu operasionalnya. 

Sedangkan untuk Rumah Sakit Mitra Keluarga ia bilang masih dalam kondisi yang bagus karena dapat menjaga arus kas sehingga tidak terkendala keterlambatan pembayaran dari BPJS. Walaupun begitu, ia mengkui bed occupancy rate (BOR) rumah sakit alami penurunan karena tidak sedikit masyarakat yang beralih menggunakan BPJS.

Sampai semester I lalu BOR Rumah Sakit Mitra Keluarga turun menjadi 54% dari periode yang sama tahun lalu 57%. Namun, ia berharap dengan penambahan 3 rumah sakit yang telah dikonversi menerima pasien BPJS dapat meningkatkan BOR rumah sakit.

Sedangkan dari pendapatan, Adit menuturkan optimis dapat mencapai target pertumbuhan hingga 10% di akhir tahun nanti dibandingkan pendapatan tahun lalu sebesar Rp 2,49 triliun. "Dari segi pendapatan kami masih optimis melihat pada semester I kemarin kami masih catatkan pertumbuhan," ujarnya.

Menilik laporan keuangan perusahaan, MIKA catatkan pertumbuhan pendapatan di semester I menjadi Rp 1,36 triliun atau tumbuh 10,4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,23 triliun. Ia menyebutkan bahwa keberhasilan tersebut lantaran penambahan peralatan medis untuk meningkatkan pendapatan dari segi kompleksitas. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×