kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mitrabara Adiperdana (MBAP) membidik produksi 4 juta ton


Jumat, 11 Januari 2019 / 18:56 WIB
Mitrabara Adiperdana (MBAP) membidik produksi 4 juta ton


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mitrabara Adiperdana Tbk membidik produksi batubara sebanyak 4 juta ton sepanjang 2019, target ini sama dengan target pada tahun lalu.

“Target produksi masih sama, produksi kita tahun ini masih di 4 juta ton plus minus 10%,” ujar Sekretaris Mitrabara Adiperdana, Chandra Lautan pada Kontan.co.id, Jumat (11/1).

Chandra menjelaskan, pihaknya sudah menetapkan jumlah target produksi batubara pada tahun ini dan tahun lalu sejak 2017 silam. Dalam catatan Kontan.co.id, mayoritas produksi batubara milik emiten berkode saham MBAP ini mempunyai kandungan low sulfur.

MBAP mengoperasikan tambang di Malinau, Kalimantan Utara dan memiliki 4 hingga 5 pit dengan kapasitas produksi sebesar 4 juta ton batubara setiap tahunnya.

Dalam materi paparan publik MBAP tahun lalu perusahaan ini juga menjual batubara ke pasar ekspor seperti India, China, Sri Lanka, Filipina, Taiwan, Korea, Jepang, serta New Zealand.

Chandra bilang, tren penurunan harga batubara saat ini tentu berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Saat ini harga batubara acuan (HBA) pada Januari 2019 turun tipis menjadi US$ 92,41 per ton ketimbang HBA bulan Desember 2018 yang sebesar US$ 92,51 per ton, tren HBA terus turun dalam enam bulan terakhir.

Sayangnya, ia belum dapat menyebutkan secara detail seberapa besar dampak penurunan harga batubara itu terhadap kinerja perusahaan. Apabila melihat laporan keuangan MBAP periode Januari hingga September 2018, perusahaan mencatatkan penjualan sebesar US$ 187,90 juta atau turun tipis 7,72% dari penjualan pada periode yang sama tahun 2017 sebesar US$ 203,61 juta.

Seiring dengan penurunan penjualan, MBAP juga mampu menekan beban pokok penjualan menjadi US$ 107,30 juta, turun 4,37% dari periode yang sama tahun 2017 sebesar US$ 112,20 juta.

Laba bruto MBAP pada sembilan bulan pertama 2018 sebanyak US$ 80,60 juta turun 11,82% dari periode yang sama 2017 US$ 91,41 juta. MBAP mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan pada entitas induk atau laba bersih pada kuartal III 2018 sebesar US$ 44,71 juta turun 7,81% dari periode yang sama tahun 2017 sebesar US$ 48,50 juta.

Sementara untuk tahun ini, Chandra belum dapat menyebutkan rencana ekspansi mereka. Yang terang, mereka belum berencana untuk meningkatkan produksi. Ia menambahkan, dari 2018 MBAP lebih ke arah peningkatan kepemilikan saham. “Pada 2018 lebih ke arah peningkatan kepemilikan saham saja,” imbuhnya.

Dalam keterbukaan informasi pada 31 Desember 2018, MBAP melakukan peningkatan modal pada PT Duta Bara Utama (DBU) yang merupakan anak usaha dari MBAP. Mereka melakukan penyetoran tambahan modal disetor dan ditempatkan dan jual beli saham, sehingga kepemilikan saham MBAP atas DBU meningkat dari 13,33% menjadi 26%.

MBAP membeli saham dari pemegang saham mayoritas yaitu PT Duta Resources Energy (DRE). “Total nilai transaksi sehubungan dengan dilakukannya peningkatan modal sebagaimana dimaksud tersebut sejumlah Rp 98,2 miliar,” kata Chandra pada keterbukaan informasi tersebut.

Dengan menambah kepemilikan saham, hal ini dinilai akan memberikan nilai tambah pada MBAP sekaligus menjaga keberlangsungan bisnis MBAP.

Sedangkan terkait alokasi belanja modal, ia belum dapat memberi angka besaran capex untuk tahun ini. Sedangkan pada tahun lalu, MBAP mengalokasikan belanja modal sebesar US$ 4,82 juta yang digunakan untuk pembelian alat baru, serta menjaga infrastruktur, belanja modal MBAP pada 2017 mencapai US$ 6,15 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×