kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kongsi MMLP, Alpha, Manulife bidik US$ 200 juta dari pengalihan aset pergudangan


Senin, 15 Juni 2020 / 08:30 WIB
Kongsi MMLP, Alpha, Manulife bidik US$ 200 juta dari pengalihan aset pergudangan
ILUSTRASI. Proyek pergudangan dan logistik dengan pengembang PT Mega Manunggal Property Tbk MMLP


Reporter: Sandy Baskoro | Editor: Sandy Baskoro

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP) mulai menjalankan strategi pengurangan aset (asset light) dengan mendirikan dana investasi pergudangan. Mega Manunggal menggandeng Alpha Investment Partners dan Manulife Indonesia untuk meluncurkan ventura di bidang properti logistik.

Di tahap awal, dana investasi properti logistik membidik US$ 200 juta.

Baca Juga: Dua Hari Beruntun, Pengendali Mega Manunggal Property Lepas 32,96 Juta Saham MMLP

Dalam kerjasama ini, Alpha Investment yang merupakan private fund manager di bawah kendali Keppel Capital Holdings Pte Ltd, akan bertindak sebagai manajer investasi.

Adapun MMLP akan menjadi penasihat strategis untuk Alpha Investment sekaligus sebagai pengelola ventura tersebut.

Ventura ini telah menerima komitmen modal awal sekitar US$ 93 juta atau Rp 1,38 triliun (kurs Rp 14.800 per dollar AS) dari mitra usaha, termasuk PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia.

Baca Juga: Menakar Dampak Tren Belanja Online Terhadap Emiten Pergudangan

Sebagai bagian dari kesepakatan, ventura properti logistik tersebut akan mengakuisisi kepemilikan empat aset logistik pergudangan di wilayah Jabodetabek milik MMLP untuk portofolio awal.

Secara terperinci, portofolio tadi meliputi tiga pergudangan dengan penyewa tunggal dan satu pergudangan dengan beberapa penyewa. Adapun empat aset tersebut memiliki total area bersih lebih dari 163.000 meter persegi.

Aset tersebut memiliki tingkat keterisian (okupansi) lebih dari 96%, yang melayani para penyewa di industri barang konsumsi, logistik dan e-commerce, seperti Unilever, Li & Fung dan DHL.

Baca Juga: Mega Manunggal Property (MMLP) Geber Pendirian Empat Aset Gudang

Penjualan keempat aset tersebut sudah mendapatkan persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) MMLP yang berlangsung pada 20 Desember 2019.

CEO Alpha Investment, Alvin Mah mengatakan, meningkatnya populasi kelas menengah di Indonesia mendorong pertumbuhan pesat dalam konsumsi dan e-commerce, ditambah terbatasnya pasokan fasilitas logistik modern di Jakarta dan sekitarnya. Alhasil, sektor properti logistik Indonesia menghadapi permintaan yang kuat.

"Kami sangat senang dapat bermitra dengan Manulife dan MMLP, untuk ventura ini, yang akan memungkinkan kami untuk menangkap peluang yang muncul dari lanskap yang berkembang," kata dia, dalam pernyataan resmi yang diterima Kontan.co.id, Senin (15/6).

Baca Juga: Kenaikan belanja online belum berdampak pada bisnis gudang Mega Manunggal (MMLP)

Alpha Investment juga siap menawarkan kepada mitra usaha mereka potensi pertumbuhan yang tinggi dari sektor properti logistik di Indonesia, negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara.

CEO MMLP, Bonny Budi Setiawan menyebutkan, dengan mendirikan platform ini, MMLP baru saja mengambil langkah pertama dalam menerapkan strategi asset light untuk mendaur ulang modal dari portofolio yang stabil.

"Dengan strategi ini, bukan hanya memungkinkan kami memonetisasi kami, tetapi juga menawarkan keberlanjutan modal untuk mendukung MMLP dalam menangkap peluang di pasar properti logistik modern yang sedang berkembang di Indonesia,” tutur dia.

Baca Juga: Kinerja PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP) Tahun Ini Melambat Karena Wabah Corona

Presiden Direktur & CEO Manulife Indonesia Ryan Charland dan Senior Managing Director, Head of Asia Real Estate Investment Manulife Kenny Lam merasa senang dapat bermitra dengan Alpha dan MMLP untuk investasi real estat pertamanya di Indonesia.

"Akuisisi ini sesuai dengan strategi investasi jangka panjang kami untuk pasar Asia Pasifik, tentu akan membawa nilai tambah bagi kami dan Indonesia dalam jangka panjang."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×