kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45997,15   3,55   0.36%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mohon maaf, tagihan listrik PLN untuk Mei baru bisa diketahui Sabtu


Kamis, 04 Juni 2020 / 17:25 WIB
Mohon maaf, tagihan listrik PLN untuk Mei baru bisa diketahui Sabtu
ILUSTRASI. Petugas memeriksa meteran listrik di Rumah Susun Bendungan Hilir, Jakarta, Senin (4/5/2020).


Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengumumkan bahwa nilai tagihan listrik yang biasanya bisa diakses atau didapat pada tanggal 2 atau 3 setiap awal bulan. Kini harus diundur karena ada perhutungan baru yang sedang dilakukan PLN.

Maklum, beberapa hari lalu pelanggan mengeluh tagihannya membengkak sekitar 60%-100%. Padahal mereka tidak memakai listrik secara berlebihan. Atas keluhan itu maka PLN membuat skema perhitungan baru atas jumlah tagihan listrik setiap bulan.

Baca Juga: Konsumsi listrik lesu, PLN hitung potensi penurunan serapan batubara

Skema penghitungan tagihan listrik yang baru ini untuk melindungi pelanggan Rumah Tangga yang tagihan listriknya melonjak pada bulan Juni. Misalnya begini,  bagi pelanggan yang mengalami lonjakan tagihan lebih dari 20% daripada bulan Mei, maka kenaikannya  maksimal 40%, namun jika nanti dalam data tagihannya lebih dari itu maka akan pembayaran akan dibagi rata dalam tagihan 3 bulan ke depan.

Diharapkan, skema tersebut dapat mengurangi keterkejutan atau kekagetan sebagian pelanggan yang tagihannya meningkat tajam. Dengan skema perlindungan terhadap lonjakan tersebut, PLN harus melakukan pemeriksaan data setiap pelanggan satu per satu, untuk memastikan supaya kebijakan tersebut tepat sasaran pada pelanggan yang mengalami lonjakan tidak normal.

"Oleh karena itu, tagihan pelanggan yang biasanya sudah bisa dilihat pada tanggal 2 atau 3 pada tiap awal bulan, baru bisa diterbitkan dan bisa diakses pada tanggal 6 Juni,” papar Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PT PLN (Persero) Bob Saril dalam siaran pers hari ini.

Dalam bulan dua terakhir, sebagian pelanggan PLN yang jumlah totalnya sekitar 75 juta, rekening bulanannya dihitung dari rata-rata tiga bulan terakhir pemakaian, akibat pemberlakuan PSBB di beberapa wilayah sebagai dampak dari pandemi Covid-19.

"Pada tagihan listrik bulan April dan Mei, sebagian pelanggan ditagih pembayarannya menggunakan rata-rata," imbuh dia.

Dirinya menambahkan, PLN berusaha mencari jalan keluar atas keluhan pelanggan yang mengalami lonjakan tagihan hingga berlipat-lipat sehingga membebani pelanggan akibat adanya pandemi Covid-19.

Baca Juga: Konsumsi listrik dan industri ditaksir anjlok, pasar batubara domestik kian ketat

Dengan skema perlindungan terhadap lonjakan tersebut, PLN mengatur kenaikan lonjakan tagihan pada bulan Juni maksimum naiknya adalah 40% dari tagihan bulan sebelumnya supaya tidak memberatkan konsumen.

"Sisa tagihan yang belum terbayar di bulan Juni atau 60% dari lonjakan tagihan akan dibagi rata dalam 3 bulan ke depan," tuturnya.

Bob meminta maaf kepada pelanggan akibat keterlambatan munculnya tagihan, tetapi ia menegaskan bahwa keterlambatan tersebut terjadi karena PLN berupaya memberikan jalan keluar terbaik bagi pelanggan yang tagihannya melonjak.

Selain itu, PLN juga masih terus melakukan pengecekan ulang terhadap pelaksanaan pemberian subsidi pembebasan tagihan listrik untuk pelanggan golongan Rumah Tangga, Bisnis Kecil, dan Industri Kecil berdaya 450 VA dan diskon 50% bagi pelanggan Rumah Tangga 900VA Bersubsidi.

Pengecekan tersebut dilakukan dari bulan ke bulan, untuk memastikan bahwa stimulus kelistrikan yang diberikan oleh Pemerintah tersebut benar-benar tepat sasaran.

Baca Juga: Kementerian ESDM belum bisa melaksanakan lelang wilayah pertambangan

“PLN juga sudah menyiapkan posko pengaduan tambahan. Posko pengaduan tersebut menambah kekuatan layanan pelanggan yang sudah ada sebelumnya, sehingga setiap pelanggan dapat dilayani dan dijelaskan dengan baik. Ini adalah upaya kami untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan di tengah situasi pandemi yang sulit seperti sekarang,” ujar Bob Saril.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×