kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mompreneur penopang ekonomi keluarga di masa krisis


Senin, 06 Juli 2020 / 23:11 WIB
Mompreneur penopang ekonomi keluarga di masa krisis
ILUSTRASI. Menkop dan UKM Teten Masduki kunjungi warung sembako di Gang Bates, Pasar Rebo, Jakarta Timur


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah wabah Covid-19 yang masih terus melanda dunia termasuk Indonesia, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) membuktikan diri sebagai bisnis yang tahan banting, bahkan menjadi penyelamat ekonomi keluarga.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dalam Taslkshow HUT ke-74 BNI bertajuk "Satukan Energi untuk Indonesia di Era Newormal" mengatakan, di masa pandemi Covid-19 ini para istri justru tampil sebagai penyelamat ekonomi keluarga dengan berbagai jenis usaha yang mereka lakukan di rumah.

Teten mencontohkan, ada seorang dokter gigi yang tidak bisa praktik hingga kehilangan pendapatan tertolong oleh usaha bisnis donat yang sudah dimulai istrinya sebelum Covid-19 mewabah.

Baca Juga: Bank daerah ramai-ramai pertebal modal di tengah pandemi

"Ketika Covid-19 bisnis istrinya yang berkembang, dan mereka jual lewat media sosial, itulah salah satu contoh bagaimana justru para perempuan sekarang yang mengambil alih," tutur Teten dalam keterangan resmi BNI, Senin (6/7).

Teten menambahkan, secara umum tren ekonomi justru bergerak ke arah ekonomi domestik di mana peran ibu rumah tangga para mompreneur makin dominan. Dengan perkembangan teknologi digital saat ini memberikan kesempatan yang sama bagi para mompreneur untuk bisa bersaing di dunia usaha.

Dalam kesempatan tersebut, ia bank BNI yang selama ini telah banyak membantu memberdayakan UMKM. Menurutnya, 99% ini pelaku usaha di Indonesia adalah UMKM dan sebagian besar merupakan perempuan atau kaum ibu.

Teten mengatakan, setelah mempermudah akses pembiayaan, BNI juga perlu mengembangkan program-program inkubasi untuk mengembangkan benih-benih entrepreneur yang tumbuh di masyarakat," katanya.

Sementara, Tambok P. Setyawati, Direktur Bisnis Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) BNI mengatakan, tahun ini pertumbuhan jumlah debitur UMKM BNI mencapai 32%. Tahun 2015 jumlah debitur UMKM hanya 97 ribu dan mencapai 280.000 debitur pada Juni 2020.

Baca Juga: HUT ke-74, BNI Sukses Ajak Pengrajin Wastra Go Online




TERBARU

[X]
×