kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mudik dilarang, Pelni berpeluang kehilangan omzet Rp 181 miliar


Senin, 27 April 2020 / 17:39 WIB
Mudik dilarang, Pelni berpeluang kehilangan omzet Rp 181 miliar
ILUSTRASI. Pelni berpotensi kehilangan omzet hingga Rp 181 miliar karena larangan mudik Lebaran


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Larangan mudik Lebaran yang mulai berlaku sejak 24 April lalu diprediksi bakal menekan industri transportasi. Perusahaan pelat merah seperti PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) pun ikut merasakan dampak yang cukup signifikan bagi kinerja keuangannya. 

"Kami stop operasi untuk layanan penumpang, sementara waktu kami akan mempersiapkan seluruh kapal penumpang kami untuk mengangkut muatan logistik ," kata Kepala Kesekretariatan Perusahaan Pelni Yahya Kuncoro kepada Kontan.co.id, Senin (27/4).

Lebih lanjut dia bilang, akibat tidak beroperasi layanan penumpang, perusahaan BUMN ini berpotensi kehilangan omzet yang terbilang lumayan besar jumlahnya. Hitungan Yahya, biasanya di saat musim mudik Lebaran, Pelni mampu meraup omzet hingga Rp 181 miliar. 

Baca Juga: Ada larangan mudik, IPC siap menghentikan layanan di terminal penumpang Tanjung Priok

"Intinya tidak bakal ada pendapatan karena stop operasi. Padahal setiap mudik realisasi omzet dari sisi penumpang bisa sampai Rp 181 miliar," jelas dia. 

Dia pun menyebutkan, selama peak season di 2019, terhitung H-14 dan H+14 Lebaran, Pelni berhasil mengangkut sekitar 693.353 penumpang. 

Saat ini Pelni akan terus memaksimalkan pelayanan kapal-kapalnya untuk angkutan logistik demi meminimalisir kerugian. Perusahaan pelat merah ini pun tetap akan mengoperasikan kapal-kapalnya secara bergantian menuju wilayah yang tetap membuka pelabuhannya untuk angkutan barang.

Untuk muatan logistik, sekitar 50% kapal penumpang Pelni memiliki ruang yang dapat dimaksimalkan untuk mengangkut muatan kontainer, baik itu dry maupun reefer container, general cargo.

Baca Juga: Ingat, Pelni tidak jual tiket lagi hingga 8 Juni 2020

Beberapa kapal bahkan bisa juga untuk mengangkut kendaraan. "Pelni sendiri memiliki komitmen untuk membantu pemenuhan kebutuhan logistik di seluruh wilayah di Indonesia, terutama Indonesia Timur sehingga dapat menjaga stabilitas kebutuhan barang di Indonesia," papar Yahya.

Sementara itu, Pelni akan tetap mengoperasikan kapal perintis untuk mengakomodir kebutuhan transportasi masyarakat yang berada di wilayah T3P yang ingin memenuhi kebutuhan pokok atau pun bekerja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×