kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mulai nataru, perusahaan bus catat okupansi 100%


Senin, 23 Desember 2019 / 19:58 WIB
Mulai nataru, perusahaan bus catat okupansi 100%
ILUSTRASI. Perusahaan Otobus PT San Putra Sejahtera (PO San)


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Perusahaan otobus mulai rasakan pertumbuhan penumpang pada periode natal dan tahun baru (nataru). Hal tersebut dari tingkat okupansi bus mencapai 100%.

Ketua Umum Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) Kurnia Lesani Adnan menyebutkan bahwa peningkatan mulai dirasakan mulai 20 Desember lalu. "Okupansi kami jadi 100% dari biasanya 60%," ujarnya kepada kontan.co.id, Senin (23/12).

Baca Juga: PO San yakin semester II 2019 okupansi mencapai 70%

Dirinya memproyeksikan periode nataru tahun ini jumlah penumpang akan tumbuh dibandingkan tahun lalu. Ia menyebut saat ini secara year on year (YoY) jumlah penumpang meningkat 15%.

Lebih lanjut, ia bilang bahwa banyak anggotanya sampai menggunakan bus cadangan untuk memenuhi permintaan masyarakat. Selain itu, ada juga yang menggandeng perusahaan penyedia bus pariwisata.

Karenanya, hingga periode nataru selesai ia memproyeksikan pertumbuhan penumpang bus bisa tumbuh 20%. Sayang, ia tak memaparkan jumlah penumpang secara detil.

Menurutnya, peningkatan permintaan bus pada nataru kali ini mulai pada 20 Desember hingga 23 Desember ini. Kemudian, akan 'slow down pada 24 Desember hingga 26 Desember.

Baca Juga: Maraknya pembangunan jalan tol diyakini akan memacu permintaan bus

Hanya saja, ia menyebut mulai 27 Desember akan naik dari arus balik. "Memang tidak terlalu tinggi, kira-kira 80% dari total armada tiap perusahaan," lanjutnya.

Menurutnya, peningkatan tersebut karena anak-anak mulai masuk sekolah. Untuk arus balik, Kurnia bilang tertinggi di tanggal 2 Januari hingga 4 Januari mendatang.

Sayang, dari sisi pertumbuhan transaksi dirinya enggan membeberkan potensi pertumbuhannya. "Itu kan sensitif," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×