kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Naik kelas, Tapisi bikin bisnis gorengan jadi investasi yang seksi


Jumat, 27 Desember 2019 / 17:04 WIB
Naik kelas, Tapisi bikin bisnis gorengan jadi investasi yang seksi
ILUSTRASI. KEBERADAAN tempat wisata waduk GajahMungkur dimanfaatkan sejumlah penduduk untuk mendirikan sentra kuliner hasil tangkapan waduk.


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Industri waralaba atau franchise sepanjang tahun ini mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi yakni sebesar 10% Yoy dibandingkan dengan realisasi pertumbuhan tahun lalu yang hanya mencapai 5 sampai 6% saja.

Hal itu disampaikan Andrew Nugroho, Ketua Umum Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) beberapa waktu lalu di hadapan para pelaku industri franchise di Jakarta. Lebih rinci ia mengatakan, sumbangsih terbesar dari pertumbuhan industri franchise sendiri berasal dari usaha kuliner atau food and beverage (FnB).

Baca Juga: Upnormal dan Bakso Boedjangan respon positif Permendag nomor 71 2019 tentang waralaba

Termasuk kuliner yang berasal dari dalam negeri atau lokal. Saat ini Geliat bisnis waralaba di Indonesia mulai bangkit kembali pasca berakhirnya Pemilu 2019 pada bulan April lalu. Tak hanya brand waralaba dalam negeri yang menggeliat, brand asal negara lain juga tumbuh subur di Indonesia.

Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia (Wali) mencatat ada sekitar 2.000 merek dagang yang diwaralabakan, baik dari dalam maupun luar negeri. Sebanyak 35% merupakan merek waralaba asal luar negeri dan sebanyak 65% adalah merek waralaba lokal.

Meskipun lebih banyak yang lokal, namun WALI melihat soal kreativitas masih perlu ditingkatkan lagi agar mampu bersaing dengan asing. Apalagi banyak anak muda yang menimba ilmu bisnis salah satunya soal waralaba di luar negeri dan diterapkan di Indonesia.

“Banyak juga anak milenial yang kreatif dan lulusan Amerika pulang kesini dan bangun bisnis baru dengan mencontoh bisnis model di Amerika dan Eropa untuk diterapin disini," ujar Levita Supit, Ketua Umum WALI kepada KONTAN, Jumat (27/12)

Salah satu pemain franchise kuliner asli lokal yang tengah berkembang adalah Tapisi. Sebagai usaha perintis dalam budaya camilan di Indonesia, Tapisi membawa suasana dan konsep modern dan merevolusi model bisnis gerobak menjadi lebih menarik dan mengutamakan higienitas.

“Pada dasarnya Kami memiliki tujuan merevitalisasi budaya kuliner tradisional indonesia serta membuatnya lebih terjangkau oleh masyarakat umum. Baik mereka konsumen maupun peminat usaha,” ujar Akbar Temuyyin Sani, Founder Tapisi.

Baca Juga: Asosiasi Franchise Indonesia: Sektor kuliner dominasi pertumbuhan industri waralaba

Dengan misi menjadi raja camilan dan gorengan Indonesia yang akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara proposional, pria lulusan Sarjana Perhotelan atau Bachelor Of Science in Business Administration Hawaii Pacific University, Hawaii, USA ini siap mengangkat kuliner khas Indonesia semakin berkembang dan meningkat.

Secara menu, yang ditawarkan Tapisi adalah panganan sehari-hari yang mudah dijumpai yakni Tahu, Pisang dan Singkong sehingga jika disingkat menjadi Tapisi. Dengan beragam varian rasa seperti Pisang goreng dengan topping keju dan cokelat, singkong topping keju/ cokelat serta tahu goreng balado/ barbeque, Tapisi akan menjadi pilihan camilan terbaik masyarakat.

Dari sisi bisnis sendiri, Tapisi memiliki konsep kemitraan yang menjanjikan dengan puluhan mitra di berbagai wilayah Indonesia. Dengan investasi Rp 15juta yang bisa dicicil selama 2 tahun, mitra Tapisi bisa meraup sekitar Rp 5 juta hingga Rp 12 juta setiap bulannya.

“Tapisi ingin menghidupkan tradisi pedagang gerobak makanan di Indonesia. Kami memberi kesempatan bagi kaum millennial untuk mempertahankan dan menambah pendapatan mereka melalui produk Tapisi-nya sendiri disertai dengan merek, peralatan masak yang modern dan produk bervariasi,” imbuh pemilik sejumlah restoran ini.

Ia pun memiliki ambisi untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat dengan membuka peluang usaha seluas-luasnya bagi para calon mitra Tapisi di seluruh wilayah Indonesia dan mancanegara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×