kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Nilai ekspor 10 komoditas pertanian Tanah Air capai Rp 1.000 triliun


Jumat, 30 November 2018 / 18:59 WIB
Nilai ekspor 10 komoditas pertanian Tanah Air capai Rp 1.000 triliun
ILUSTRASI. Panen kelapa sawit


Reporter: Kiki Safitri | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyebutkan bahwa ada sepuluh komoditas andalan ekspor. Bahkan, hasil ekspornya menyumbang hampir separuh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).  

Adapun sepuluh komoditas andalan ekspor seperti sawit, karet, kacang mede, kelapa, tembakau, kakao, teh, kopi, lada, dan madu.

“Yang menarik adalah ekspor sepuluh komoditas pertanian strategis nilainya sudah mencapai Rp 1.062 triliun yaitu separuh dari nilai APBN kita," tegas Amran di Kementerian Peranian, Jumat (30/11).

Ekspor sawit dan turunannya, pada tahun 2017 adalah 9.840.691 ton dan pada tahun 2018 adalah 8.725.491 ton. 

Untuk komoditi karet, ekspor tahun 2017 adalah 3.912.444 ton dan pada tahun 2018 adalah 850.281 ton. 

Untuk komoditi kacang mede, ekspor 133.560 ton di tahun lalu dan 71.644 ton di tahun ini. 

Untuk buah kelapa dan turunannya pada tahun 2017 jumlah ekspor adalah 1.036.438 ton dan pada 2018 adalah 1.438.001 ton.

Untuk ekspor tembakau pada tahun 2017 adalah 287.962 ton dan pada thaun 2018 adalah 230.696 ton. 

Komoditi kakao yang diekspor tahun 2017 adalah 289.774 ton dan pada tahun 2018 adalah 254.778 ton. 

Ekspor teh pada tahun 2017 adalah 31.838 ton dan tahun 2018 adalah 28.242 ton. 

Untuk komoditi kopi, pada tahun 2017 ekspor adalah 1.203.044 ton dan tahun 2018 ekspor kopi adalah 246.532 ton.

Untuk ekspor lada pada tahun sebesar 34.978 ton dan tahun 2018 adalah 38.502 ton. 

Sedangkan madu pada tahun 2017 adalah 327 ton dan pada tahun 2018 ekspornya 149 ton. 

Dari 10 komoditi tersebut total volume ekspor keseluruhan adalah 67.878.716,48 ton.

Saat ini Badan Karantina Pertanian telah lakukan empat perjanjian SPS untuk mengakselerasi ekspor, yakni Indonesia - Australia Comphrehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) untuk komoditas coklat, manggis, salak, kopi dengan total nilai ekspor US$ 667,8 (2018).

Ada juga Indonesia - Chile CEPA untuk komoditas CPO dan Jagung dengan total nikai US$ 143,8 juta (2018). 

Selain itu Asian Hong Kong - China FTA dengan produk tepung kelapa, SBW, kopi, madu, coklat, teh, kopi, madu, coklat, teh, dan reptil dengan nilai ekspor mencapai US$ 3 miliar (2018).

Kemudian, Indonesia - EFTA CEPA dengan komoditas rempah, kakao, kopi, teh, produk kayu, dan ikan dengan total nilai ekspor US$ 1,2 miliar (2018).

“Kalau untuk per komoditi itu variatif ya, dan itu adalah pencapaian ekspor yang 10 komoditi di 4 tahun, yang merupakan komoditi unggulan ekspor dan belum semuanya,” ungkap Kepala Badan Karantina Pertanian Banun Harpini.

Amran mengungkapkan dengan memenuhi persyaratan negara tujuan ekspor menjadikan produk pertanian dapat menembus pasar global. Saat ini, Kementerian Pertanian melalui Badan Karantina Pertanian selama kurun waktu empat tahun terakhir telah melakukan perundingan Sanitary and Phytosanitary (SPS) serta protokol karantina dengan 18 negara dan melakukan pendampingan pada petani.

"Komoditas pertanian yang sehat dan aman adalah modal besar kita," jelasnya.


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×