kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

November nanti, Crown Group luncurkan proyek hunian mid-rise di pinggiran Melbourne


Selasa, 11 Agustus 2020 / 15:02 WIB
November nanti, Crown Group luncurkan proyek hunian mid-rise di pinggiran Melbourne
Direktur Pemasaran dan Penjualan Crown Group Indonesia, Tyas Sudaryomo memaparkan rencana bisnis Crown di Jakarta (11/8/2020).


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan pengembang properti, Crown Group, resmi akan membangun proyek hunian vertikal (mid-rise) di Melbourne, Australia pada November 2020 mendatang.

Direktur Pemasaran dan Penjualan Crown Group Indonesia, Tyas Sudaryomo menuturkan pihaknya membidik daerah pinggiran kota (suburbs) Melbourne yakni kawasan Southbank sebagai lokasi pengembangan proyeknya.

"Secara keseluruhan, Melbourne sendiri memiliki elemen infrastruktur kota yang sangat memadai dengan fasilitas pendidikan, seni, dan hiburan terbaik. Pemerintah lokal juga sedang menanamkan investasi mencapai Rp2 triliun untuk pengembangan kotanya. Dibandingkan dengan Sidney, harga tanah di Melbourne sepertiga lebih rendah, jadi ini sangat potensial untuk investasi," jelas Tyas pada acara Crown Group Jakarta Meeting yang dilangsungkan secara virtual, Selasa (11/8).

Tyas juga mengungkapkan, sebagai daerah yang sebesar 65% penduduknya berasal dari luar negeri (international imigrant), penduduk asal Indonesia di Melbourne juga banyak. Penduduk Melbourne saat ini berjumlah sekitar 4,5 juta jiwa dan pada 2030 diprediksi meningkat menjadi 5 juta jiwa.

Baca Juga: Crown Grup garap proyek senilai Rp 8 triliun di Amerika Serikat

Adapun banyaknya penduduk Indonesia yang tinggal di Melbourne, didorong dari mahasiswa Indonesia yang bersekolah di kota tersebut, baik di Melbourne University, Monash University hingga Victoria University.

Sementara dari sisi investasi, Crown Group mencatat tingkat sewa hunian di Melbourne cukup tinggi. Pembeli properti di Melbourne masih didominasi dari penduduk Malaysia, China, dan Indonesia. "Hampir tidak ada hunian kosong di sini," lanjut Tyas.

Proyek pengembangan hunian ini merupakan usaha patungan antara Crown Group Sydney dengan pengembang lama yang berbasis Melbourne, G3 Projects.

Proyek yang didesain oleh arsitek Koichi Takada ini akan menampilkan dua menara hunian dengan 16 dan 14 lantai berlokasi di perempatan 175 Sturt Street. Kedua menara ini akan menampung sekitar 155 unit apartemen mewah dengan satu, dua, dan tiga kamar tidur serta taman di puncak menara

Adapun mengenai potensi pergerakan harga hunian di kawasan Southbank, Crown Group memproyeksi investasi proyek ini akan meningkat karena adanya pembangunan stasiun kereta di daerah tersebut. Berdasarkan catatan Crown Group, pertumbuhan harga hunian di Melbourne pada kuartal I 2020 mencapai 2,3%.

"Southbank sangat ramah dengan pejalan kaki karena tersedia transportasi tram untuk menuju pusat kota hingga fasilitas pasar tradisional maupun shopping center. Dan pembangunan stasiun kereta yang berjarak satu blok dari proyek kami. Ini yang menjadi capital gain dari proyek kami," sambungnya.

Baca Juga: Crown Group bersiap bangun apartemen perdana di Melbourne

Dari jumlah total 155 unit tersebut, slot yang ditawarkan untuk penghuni Indonesia sebesar 30 unit dan 15 unit di antaranya dibagi lagi untuk pasar Malaysia, China hingga Jepang, berdasarkan peraturan penjualan properti Australia untuk asing.

Adapun luas kamar studio berukuran 44 meter persegi dan paling besar berukuran 84 meter persegi. Sementara harga tanah di Australia dibanderol AUS$11.000 sampai AUS$13.000 per meter persegi. "Kami belum memiliki harga resminya, tetapi sebagai gambaran umum kisaran harga tanah di Melbourne adalah AUS$11.000 sampai AUS$13.000 per meter persegi," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×