kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Optimalkan jaringan distribusi, CLEO optimis capai target Rp 1 triliun tahun ini


Kamis, 04 Oktober 2018 / 12:15 WIB
Optimalkan jaringan distribusi, CLEO optimis capai target Rp 1 triliun tahun ini
ILUSTRASI. Peluncuran produk baru Cleo


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ditengah ketatnya persaingan bisnis Air Minum Dalam Kemasan (AMDK), produsen air minum PT Sariguna Primatirta Tbk masih dapat meningkatkan penjualannya. Pemilik brand AMDK "Cleo" ini dapat terus tumbuh dobel digit.

Lukas Setio Wongso, Sekretaris Perusahaan PT Sariguna Primatirta Tbk mengatakan capaian tersebut tak terlepas dari optimalisasi pembangunan jaringan distribusi hingga menambah kapasitas produksi di berbagai kota besar di Indonesia. "Sehingga kami optimis dengan target omset Rp 1 triliun tahun ini," ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (4/9).

Tahun ini emiten dengan kode CLEO ini memang tengah berencana menambah jaringan distribusi internal dan eksternal, masing-masing menjadi 100 dan 71 distributor. Data terbaru dari manajemen sampai akhir semester I lalu realisasi distributor internal telah bertambah 14 unit menjadi 86 cabang sementara distributor eksternal mencapai 71 distributor.

Selain itu CLEO juga berinvestasi untuk memperkuat armada pengiriman ke para distributor dan investasi beberapa lahan untuk pengembangan pabrik baru dengan penambahan sekitar 60 unit truk. Perseroan juga diketahui tengah melakukan perluasan pabrik di Pandaan, Pasuruan.

Rencananya pula bakal ada dua pabrik baru yang siap beroperasi tahun ini. Pabrik pertama berada di Kendari, Sulawesi Tenggara dan memiliki kapasitas kurang lebih 72 juta liter per tahun. Pabrik kedua berada di Ngoro, Jawa Timur, dengan kapasitas kurang lebih 240 juta liter per tahun. 

Rencana investasi tersebut disusul dengan rancangan perseroan untuk menambah modal tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement. Perusahaan CLEO Lukas Setyo Wongso mengatakan, jumlah saham yang dilepas sebesar 1 miliar saham dengan nilai nominal Rp 20 per saham.

Adapun pemegang saham mayoritas CLEO, PT Global Sentral Abadi (GSA) akan menjadi pembeli PMTHMETD ini. GSA adalah salah satu anak usaha CLEO yaitu dengan kepemilikan sebesar 51,64% sehingga pelaksanaan private placement ini merupakan suatu transaksi afiliasi.

Aksi korporasi ini akan diputuskan saat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 7 November mendatang. Berdasarkan keterbukaan informasi (1/10), harga rata-rata dari harga penutupan saham CLEO dalam periode selama 25 hari bursa sebelum tanggal 1 Oktober 2018 adalah sebesar Rp 274 per saham. Sehingga total dana yang akan diraup CLEO sebesar Rp 274 miliar.

CLEO berniat menggunakan dana hasil pelaksanaan PMTHMETD untuk memperkuat struktur permodalan perusahaan dan untuk membayar pinjaman di bank. Rinciannya sebagai berikut, sekitar Rp 225 miliar akan digunakan untuk membayar pinjaman Bank BCA.

CLEO akan menggunakan Rp 20,3 miliar untuk membiayai pengeluaran modal (capital expenditure), berupa pembelian mesin dan peralatan, kendaraan, inventaris dan instalasi pabrik serta pengeluaran untuk bangunan. Sedangkan, sisanya akan digunakan untuk membiayai modal kerja CLEO.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×