kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pabrik Filipina tutup, Honda Indonesia masih menanti nasib BR-V


Minggu, 01 Maret 2020 / 10:07 WIB
Pabrik Filipina tutup, Honda Indonesia masih menanti nasib BR-V
ILUSTRASI. Facelift Honda BR-V: Model berpose di depan Honda BR-V Facelift usai peluncuran di ajang Indonesia International Motor Show 2019, Jakarta, Kamis (25/4). Selama ini Honda Prospect Motor mengekspor komponen BR-V dan City ke Filipina.


Sumber: Kompas.com | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keputusan penutupan pabrik produksi mobil Honda di Filipina oleh Honda Car Philippines Incorporation pada Maret 2020 berdampak pada gerak roda bisnis Honda di Indonesia. Selama ini PT Honda Prospect Motor (HPM) selaku agen tunggal pemegang merek kendaraan roda empat Honda di Tanah Air mengekspor komponen BR-V dan City ke sana.

"Sebelum ditutup, kami melakukan ekspor beberapa komponen untuk BR-V sekitar 400 set unit dan Honda City sebanyak 500 set unit tiap bulannya. Maka, tentu ini akan berdampak," kata Bussiness Innovation & Sales Marketing Director HPM Yusak Billy kepada Kompas.com, Sabtu (29/2).

Baca Juga: Pelaku industri otomotif menunggu petunjuk teknis kendaraan listrik

Billy mengatakan, Honda Prospect Motor belum memutuskan langkah selanjutnya. "Hal itu sedang dibahas oleh prinsipal, khususnya Honda Asia Oceania Region karena menyangkut berbagai aspek," lanjut Billy.

Tetapi, HPM mengaku tidak akan menyerah untuk mempertahankan volume ekspor ke Filipina. Maka, tidak menutup kemungkinan BR-V buatan lokal bakal mengaspal di sana.

"Relokasi produksi untuk kebutuhan pasar BR-V di sana sedang dalam pembahasan, kami menunggu keputusan prinsipal. Bicara pasar BR-V di Filipina, per bulannya sekitar 400 unit, tidak jauh dengan Brio," kata Billy.

Baca Juga: Honda mampu catatkan pertumbuhan penjualan saat pasar mobil lesu

HPM tahun lalu mengekspor Brio secara utuh atau completely built up (CBU) ke Filipina. Berdasarkan catatan Billy, sedikitnya ada 4.200 unit Brio rakitan Indonesia yang dikapalkan tiap tahun. Adapun penyebab penutupan pabrik Honda di Filipina adalah karena perusahaan ini mencatat penurunan laba selama dua tahun terakhir. Pabrik yang telah memperkerjakan 650 pekerja ini sudah beroperasi sejak 1992. (Ruly Kurniawan)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Pabrik Filipina Tutup, Honda Indonesia Masih Menanti Nasib BR-V.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×