kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Panen mulai berkurang, harga beras naik menjelang akhir tahun


Senin, 22 Oktober 2018 / 18:24 WIB
Panen mulai berkurang, harga beras naik menjelang akhir tahun
ILUSTRASI. Bongkar muat beras di Pasar Induk Beras Cipinang


Reporter: Kiki Safitri | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menjelang akhir tahun harga beras diprediksi naik hampir 2%. Ini akibat panen yang sudah berkurang.

“Kalau harga memang belakangan ini cenderung naik. Karena di beberapa daerah panen sudah mulai berkurang. Naiknya masih normal di bawah 2% sih. Tapi trennya naik,” kata Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog, Tri Wahyudi Saleh kepada Kontan.co.id, Senin (22/10).

Menurut Wahyu, kenaikan harga ini merupakan pola tahunan yang terjadi pada akhir Oktober hingga Februari akhir. Oleh sebab itu, Bulog melakukan upaya stabilisasi harga dengan melakukan operasi pasar.

“Dan ini pola tahunan, panas mulai berkurang, cenderung ada kenaikan harga. Disitulah Bulog melepaskan stok dengan cara stabilisasi harga melalui operasi pasar, hingga panen di akhir Februari nanti,” ujarnya.

Wahyu menyebut sampai dengan akhir tahun harga beras berpotensi naik namun masih di bawah Rp 10.000 per kilogram. “Kecenderungan harga sampai akhir tahun naik, tapi tidak terlalu signifikan ya, kan HET (Harga Eceran Trtinggi) kita Rp 9.450. Hitungan kasar masih di bawah Rp 10.000,” jelasnya.

Direktur Utama PT Food Station Tjipinang, Arief Prasetyo juga memprediksi kenaikan harga beras menjelang akhir tahun. Namun sejauh ini stok beras Food Station hingga akhir tahun aman.

“Sejauh ini stok beras di Food Station Tjipinang diatas 30.000 ton. Kalau produksi masih oke. Posisi kami sudah di atas 45.000 ton sampai 48.000 ton, ini artinya masih baik,” kata Arief.

Selain masalah cuaca, penyebab kenaikan harga beras karena harga gabah. Wahyu mengatakan, dalam kondisi kenaikan harga gabah, Bulog juga kesulitan dalam menyerap harga beras. Oleh sebab itu, Bulog melakukan stabilisasi dengan melepas stoknya.

“Pasokan berkurang karena di sentra produksi panen sudah berkurang. Untuk gabah juga ada kenaikan, saat ini berkisar Rp 4.600 sampai Rp 5.000 per kilo GKP (gabah kering penggilingan). Kalau beras ada yang sudah di atas Rp 9.000 lebih, ada yang Rp 9.500, bervariasi ya,” kata Wahyu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×