kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Panic buying, Hero Supermarket (HERO) alami lonjakan pembelian produk kesehatan


Senin, 23 Maret 2020 / 21:55 WIB
Panic buying, Hero Supermarket (HERO) alami lonjakan pembelian produk kesehatan
ILUSTRASI. Hero Supermarket


Reporter: Amalia Fitri | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Hero Supermarket Tbk (HERO) mengalami lonjakan pembelian produk perlindungan tubuh, pembersih, dan kebersihan rumah tangga di tengah wabah korona (COVID-19).

Diky Risbianto, Head of Communications and Government Relations HERO menjabarkan lonjakan tersebut cukup berpengaruh terhadap penjualan terutama dalam unit bisnis Giant, Hero Supermarket dan Guardian. "Sejalan dengan hal tersebut, kami akan terus memastikan ketersediaan barang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia," ungkapnya kepada Kontan.co.id, Senin (23/3).

Baca Juga: Promo Guardian mingguan masih berlaku, cek katalognya di sini

Produk yang paling banyak diburu adalah produk kebutuhan rumah tangga dan kesehatan mengikuti isu yang sedang berkembang saat ini yaitu himbauan pemerintah untuk tinggal di rumah dan kebutuhan akan produk kesehatan yang meningkat terkait pandemik Covid-19.

Sementara itu, untuk menyambut masa Ramadhan pada April mendatang, Diky berkata pihaknya terus akan bekerja dengan beragam pemasok untuk memastikan pasokan produk agar stabil. Melihat laporan keuangan HERO sepanjang 2019, perseroan membukukan pendapatan bersih Rp 12,27 triliun sepanjang 2019. Jumlah ini turun 5,4% dibanding tahun 2018 yang sebesar Rp 12,97 triliun. 

Berdasarkan keterangan resmi, Kamis (5/3) lalu, Presiden Direktur HERO Patrik Lindvall mengatakan, penurunan pendapatan bersih ini disebabkan oleh adanya optimasi toko yang berdampak negatif pada bisnis makanan. Meskipun begitu, menurut dia, penurunan tersebut sebagian diimbangi oleh pertumbuhan penjualan yang signifikan pada bisnis Guardian health and beauty dan IKEA home furnishing. 

Sementara itu, dari segi bottom line, HERO membukukan laba bersih sebesar Rp 70,64 miliar. Padahal, pada 2018 HERO masih mencatatkan rugi bersih Rp 1,25 triliun. Menurut Patrik, hal ini disebabkan adanya biaya one-off terkait dengan langkah Hero Supermarket untuk mengatur ulang bisnisnya. 

Baca Juga: Promo Guardian Tambah Rp 1000 dapat 2 datang lagi! Cek katalognya di bawah ini

Tahun ini, HERO akan tetap fokus pada rencana transformasi multi-tahun untuk membentuk kembali portofolio bisnisnya, meningkatkan penawaran produk, serta memberikan respons yang lebih cepat terhadap permintaan pelanggan. Pada bisnis makanan, perusahaan ini akan memberi fokus lebih besar pada produk segar, mengoptimasi pilihan produk, dan melakukan penataan ulang toko.

Pasalnya, menurut Patrik, ritel makanan di Indonesia mengalami peningkatan persaingan dalam beberapa tahun terakhir. "Dengan pertumbuhan berbagai format toko serta perilaku pelanggan yang terus berubah, kami harus beradaptasi secara konsisten terhadap perubahan pasar yang dinamis agar dapat bersaing secara efektif," ucap dia.

HERO juga akan tetap berinvestasi dalam pertumbuhan bisnis perabot rumah tangga dengan tetap menyasar masyarakat berpenghasilan menengah, termasuk membuka toko IKEA dalam format saat ini ataupun format baru. Untuk Guardian, Hero Supermarket akan meningkatkan cakupan produk sehingga lebih baik dan relevan, serta menerapkan investasi cermat pada toko-tokonya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×