kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pelaku industri global menghadapi era baru serangan jaringan


Rabu, 09 Januari 2019 / 15:48 WIB
Pelaku industri global menghadapi era baru serangan jaringan


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Kementerian Perindustrian menarik investor asing untuk mempercepat pertumbuhan digital di Indonesia. Caranya dengan mempercepat roadmap atau peta jalan ‘Making Indonesia 4.0.

Dalam riset perusahaan sekuriti sistem, EfficientIP, Nick Itta, APAC Territory Manager EfficientIP menjelaskan dengan lanskap digital yang berkembang pesat, saat ini pelaku industri global menghadapi era baru serangan jaringan yang mengharuskan setiap entitas untuk semakin waspada tentang bagaimana mereka melindungi sistem mereka.

Menurutnya, Domain Name System (DNS) merupakan bagian vital untuk sistem jaringan masa kini, berfungsi sebagai saluran antara pengguna dan layanan/aplikasi jaringan.“Namun, solusi network security (keamanan jaringan) tradisional seringkali gagal melindungi DNS secara memadai, sehingga DNS menjadi target utama untuk serangan siber,” kata Nick dalam keterangan pers, Rabu (9/1)

DNS Threat Report 2018 (Laporan Ancaman DNS 2018) oleh EfficientIP menemukan bahwa lebih dari tiga-perempat (77%) organisasi di Asia Pasifik pernah mengalami serangan DNS – dengan 31% di antaranya menjadi korban pencurian data. 

Keamanan DNS yang tidak memadai membuat masyarakat mengalami risiko informasi pribadi mereka tercuri, juga membuat entitas bisnis berisko kehilangan kepercayaan konsumen atas kemampuan pelayanan mereka.

Kerugian finansial atas serangan DNS juga memberatkan, dimana biaya rata-rata dari suatu serangan DNS di Asia Pasifik mencapai 639.000 dolar AS menurut laporan EfficientIP. Angka ini merupakan peningkatan sebesar 74% dari tahun 2017 – dan merupakan peningkatan terbesar di dunia. 

Hal ini enandakan betapa besarnya tingkatan biaya finansial terhadap serangan DNS di wilayah Asia Pasifik. Dengan demikian, keamanan DNS yang tidak memadai juga mengancam kemampuan dunia usaha untuk berkembang dan ekonomi negara untuk bertumbuh.

Nick menambahkan keamanan jaringan akan menjadi hal yang dapat mengembangkan atau mematahkan Indonesia 4.0. Padahal Indonesia mempunyai kesempatan untuk menjadi pemimpin di wilayah Asia Pasifik dan tidak hanya menjadi ekonomi digital terbesar di wilayah ini, namun untuk juga menjadi pendukung keamanan jaringan, dimana DNS merupakan sebuah komponen vital. Saat ini, keamanan DNS menjadi titik lemah dari perkembangan lingkungan digital di wilayah Asia Pasifik.

“Serangan siber terus merambah, baik dalam variasi maupun frekuensi, sehingga kebutuhan untuk keamanan DNS tidak dapat dibantah,” tambahnya.

Nick menambahkan pemerintah dan entitas bisnis perlu bersama-sama bermitra dengan ahli solusi keamanan DNS yang dapat menopang upaya mereka untuk memperluas ekonomi dengan infrastruktur dunia maya yang dinamis dan efisien. 

Ketika Indonesia terus memajukan strategi ekonomi digitalnya, mendorong pertumbuhan bisnis, dan berinvestasi dalam membangun kapasitas industrinya, bisnis dan pemerintah perlu untuk mengalihkan perhatian mereka terhadap keamanan DNS untuk menjamin keberlangsungan layanan dan pertumbuhan berkelanjutan bagi ekonomi digital Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×