kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pelaku usaha butuh langkah konkret pemerintah dorong industri berbasis teknologi


Selasa, 15 September 2020 / 18:50 WIB
Pelaku usaha butuh langkah konkret pemerintah dorong industri berbasis teknologi
ILUSTRASI. Pekerja meneteskan cairan rokok elektronik (vape) di Bandung, Jawa Barat, Selasa (7/11). Pemerintah melalui Direktur Jenderal (Ditjen) Bea dan Cukai Kementerian Keuangan memastikan akan mengenakan cukai untuk cairan rokok elektronik (vape) sebesar 57 pers


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keinginan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan agar pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) mengembangkan produk-produk berbasis teknologi mendapat respon positif.

Namun, pelaku usaha meminta adanya langkah konkret pemerintah, termasuk menyediakan anggaran riset dan insentif untuk pengembangan teknologi dan produk.

Ketua Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) Ikhsan Ingratubun mengatakan, pelaku usaha di Indonesia sebetulnya memiliki kemampuan untuk mengembangkan produk teknologi tinggi. Namun masih diperlukan dukungan pemerintah untuk sejumlah hal.

Pertama yaitu mengenai jaminan ketersediaan pasar.  Lalu yang kedua adalah dukungan anggaran pada saat dalam proses pengembangan produk.

Baca Juga: Usulan pemberian pajak nol persen terhadap pajak kenderaan bermotor akan dikaji

Dukungan pemerintah berupa insentif baik insentif perpajakan maupun insentif fiskal lainnya bagi masing-masing pelaku usaha yang mengembangkan produk berbasis teknologi tinggi diperlukan untuk membuat pelaku usaha menghasilkan produk yang berkualitas dan kompetitif.

"Alokasi anggaran dan insentif ini  penting untuk menggairahkan pelaku usaha dalam product development," ujar Ikhsan dalam keterangannya, Selasa (15/9).

Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani juga mendukung industri nasional berbasiskan teknologi. Sebab menurut Shinta, di masa mendatang, industri harus memiliki nilai tambah yang baik agar bisa bertahan di pasar.

“Nilai tambah terbesar ada pada industri berbasis riset, inovasi, dan teknologi yang dikomersialkan sesuai kebutuhan pasar,” katanya.




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×