kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pelaku usaha sambut baik potensi diversifikasi produk tembakau dengan proses ekstrasi


Selasa, 04 Agustus 2020 / 17:07 WIB
Pelaku usaha sambut baik potensi diversifikasi produk tembakau dengan proses ekstrasi
ILUSTRASI. Pekerja meracik cairan rokok elektronik (vape) di industri kawasan Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (26/11/2019). Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia akan mendorong pembuatan good manufacturing proccess terkait proses produksi cairan nikotin murni


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelaku usaha di industri produk tembakau alternatif menyambut baik wacana pengembangan diversifikasi produk tembakau melalui proses ekstraksi yang dapat meningkatkan nilai tambah tanaman tersebut.

Ketua Umum Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia Aryo Andrianto mengatakan, salah satu produk turunan tembakau yang dihasilkan melalui proses ekstraksi tanaman tembakau adalah nikotin cair yang diperlukan pelaku industri rokok elektrik sebagai bahan baku pembuatan cairan rokok elektrik atau liquid vape.

Meskipun saat ini mayoritas bahan baku untuk cairan rokok elektrik ini masih didatangkan dari luar negeri, namun tidak menutup kemungkinan dikemudian hari para pelaku industri dapat mengandalkan pasokan bahan baku ini dari dalam negeri.

Baca Juga: Foom Lab siap isi permintaan rokok elektrik yang kian tinggi

“Dengan tanaman tembakau yang cukup melimpah di Indonesia, kami menyambut baik kemungkinan untuk mendapatkan bahan baku berkualitas dari dalam negeri di masa mendatang,” kata Aryo dalam keterangannya, Selasa (4/8).

Di Indonesia, sebetulnya sudah ada perusahaan yang mulai melakukan ekstraksi tembakau untuk menghasilkan nikotin cair.

Namun pengembangan industri ekstraksi ini masih bergantung pada peralatan dan kapasitas produksi yang dimiliki . Maklum, untuk memproduksi nikotin cair, dibutuhkan modal yang tidak sedikit.

Di kesempatan terpisah Ketua Penasihat Asosiasi Vapers Indonesia (AVI) Dimasz Jeremia mengatakan pengembangan nikotin cair melalui ekstraksi tembakau membutuhkan investasi yang besar.

Sebab, keseluruhan proses produksi harus benar-benar dikontrol untuk memastikan tidak ada limbah berbahaya. Jika tidak, nikotin bisa berubah menjadi racun.

Itu sebabnya, pemerintah diharapkan dapat menyikapi secara serius potensi ekstraksi tembakau lokal untuk memproduksi nikotin cair yang berkualitas, karena akan menciptakan multiplier efek bagi seluruh bagian dari industri hasil pengolahan tembakau lainnya (HPTL), termasuk bagi petani tembakau.

“Selain industri HPTL ikut berkembang, produksi nikotin cair dari ekstraksi tembakau lokal akan membantu memberikan pendapatan tambahan bagi petani,” kata Dimasz.

Sebelumnya, Direktur Tanaman Semusim dan Rempah Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Hendratmojo Bagus Hundoro mengungkap, tanaman tembakau dapat diolah dan menghasilkan berbagai macam produk turunan selain rokok.

Baca Juga: Simplifikasi tarif cukai mengancam rantai bisnis pelaku IHT

Bagus menegaskan, Kementerian Pertanian mendorong upaya pengembangan ekstraksi tembakau sebagai diversifikasi produk tembakau. 

Saat ini, Kementerian Pertanian memiliki Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat (Balittas) yang bisa dimanfaatkan sebagai sarana untuk melakukan kajian terkait ekstraksi tembakau.

Menurut Bagus, diversifikasi melalui ekstraksi tembakau ini merupakan alternatif untuk meningkatkan pemanfaatan produk tembakau yang pada akhirnya akan memberikan nilai tambah bagi hasil panen para petani secara menyeluruh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×