kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,84   -10,68   -1.14%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pelemahan rupiah dan kenaikan harga avtur jadi penyebab kinerja Airasia turun


Senin, 30 Juli 2018 / 19:08 WIB
Pelemahan rupiah dan kenaikan harga avtur jadi penyebab kinerja Airasia turun
ILUSTRASI. Pesawat AirAsia


Reporter: Aulia Fitri Herdiana | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelemahan rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) dan kenaikan harga avtur pesawat dinilai sebagai penyebab penurunan kinerja PT AirAsia Indonesia Tbk (IAA) pada kuartal II-2018.

Periode ini, kinerja maskapai berkode saham CMPP tersebut tidak begitu menggembirakan. AirAsia Indonesia mencatatkan tingkat keterisian pesawat sebesar 81% atau turun sebesar 4% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

"Memang betul (ada penurunan), ini disebabkan karena kuartal II, demand agak menurun dan cost kita cukup membengkak," tukas CEO AirAsia Indonesia, Dendy Kurniawan saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (30/7).

Dendy menjelaskan pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika yang belakangan terjadi cukup berpengaruh terhadap beban biaya perusahaan. Pada kuartal I 2018 saja, beban usaha bersih perseroan naik 11,02% dari Rp 1,01 triliun menjadi Rp 1,12 triliun. Sementara gejolak harga avtur atau bahan bakar pesawat juga ikut mendorong bengkaknya beban biaya.

"Tapi kami optimis di kuartal III nanti bisa lebih baik dari kuartal II," ucapnya yakin. Hal ini menurutnya karena harga avtur mulai berangsur normal dan adanya penambahan frekuensi penerbangan yang dilakukan pada kuartal III-2018.

Namun, Dendy enggan menyebutkan besaran target yang dipatok perseroan. "Yang penting bisa dapat untung," jawab Dendy kemudian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×