kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pelonggaran PSBB bantu dorong kinerja bisnis HK Metals (HKMU)


Selasa, 20 Oktober 2020 / 16:50 WIB
Pelonggaran PSBB bantu dorong kinerja bisnis HK Metals (HKMU)
ILUSTRASI. Pabrik material bangunan aluminium PT HK Metals Utama Tbk (HKMU)


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen dan distributor aluminium ekstrusi, PT HK Metals Utama Tbk (HKMU) berharap pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Jakarta saat ini bakal mendorong penyerapan produknya di pasaran. Paling tidak hal tersebut dapat membantu kinerja yang diperkirakan turun di tahun ini.

Jodi Pujiyono, Direktur HKMU mengatakan, penerapan PSBB, sedikit banyak turut mempengaruhi operasional HKMU yang mengalami hambatan. Pada pelonggaran PSBB periode pertama, memang terdapat peningkatan permintaan.

Namun hanya didorong oleh aktivitas restocking di customer toko-toko bangunan, karena secara umum permintaan di end user masih relatif stagnan. "Di sisi permintaan, saat ini memang kondisi masih sulit, namun perseroan tetap berharap dibukanya kembali pelonggaran PSBB akan berdampak positif bagi bisnis HKMU," ujar Jodi kepada Kontan.co.id, Selasa (20/10).

HKMU berharap, memasuki periode akhir tahun 2020 akan ada sedikit peningkatan. Biasanya pada akhir tahun daya serap pasar ada peningkatan mengingat banyaknya utilisasi anggaran perusahaan dan proyek baik pemerintah maupun swasta berjalan diperiode ini.

Baca Juga: HK Metals Utama (HKMU) fokus ke pasar aluminium ekstrusi

Walau ada kesempatan untuk pulih, HKMU mengaku tak muluk-muluk menetapkan target pendapatan tahun ini. "Performa full year tahun ini akan mengalami penurunan yang signifikan jika dibandingkan dengan tahun 2019 akibat dari kondisi pandemi dan resesi ekonomi," terang Jodi.

Asal tahu saja sampai dengan tahun 2019, HKMU membukukan pendapatan bersih hingga Rp 1,3 triliun. Jodi bilang, HKMU lebih berfokus untuk menjaga kestabilan penjualan dan biaya operasional di beberapa bulan ke depan.

Maklum saja, sampai dengan semester pertama tahun ini, pendapatan bersih HKMU membukukan penurunan 18,4% secara tahunan menjadi Rp 461,42 miliar. Untuk pencapaian kuartal III 2020, Jodi belum dapat berkomentar. Yang terang, HKMU  akan mengupayakan efisiensi supaya hasil kinerja tahun ini dapat optimal.

HKMU juga telah menyiapkan tiga pilar strategi bisnis untuk terus berkembang meski ada pandemi virus corona. Yakni, memperkuat lini bisnis aluminium, fokus pada segmen manufaktur, dan peralihan ke produk bernilai tambah (value added) untuk peningkatan margin.

Fokus ke bisnis manufaktur cukup beralasan sebab jika dirinci berdasarkan segmennya, bisnis manufaktur HKMU pada semester 1-2020 mengalami kenaikan, yakni 30% yoy menjadi Rp 240,39 miliar. Sebaliknya, segmen bisnis perdagangan anjlok tajam 42% secara tahunan menjadi Rp 241,01 miliar.

Disamping itu, manajemen HK Metals Utama memprediksi bahwa pasar aluminium pada tahun depan akan tetap stabil dengan sedikit peningkatan setelah adanya pelonggaran PSBB ini. Peningkatan permintaan ini diperkirakan berasal dari pasar ritel untuk keperluan perumahan dan renovasi rumah tinggal.

Selain itu, manajemen juga melihat ada perubahan tren desain ruang dan bangunan sejak wabah Covid-19 yang mana bentuk bangunan pada ruang umumnya didominasi sekat-sekat untuk mengakomodir social distancing. Nah, beberapa komponen untuk pembentukan sekat ruangan dan arsitektur jendela untuk sirkulasi udara banyak menggunakan aluminium ekstrusi.

Hal ini dapat menguntungkan HKMU karena pelanggan HKMU saat ini masih didominasi pasar retail, seperti konsumen toko bangunan, distributor, aplikator bangunan, dan fabrikator fasad bangunan yang terkonsentrasi di Jawa dan Sumatra. Untuk lebih rinci, penjualan aluminium berkontribusi sebesar 53% terhadap total pendapatan HK Metals Utama di semester pertama tahun ini namun turun 11,53% secara tahunan menjadi Rp 245,89 miliar.

Lalu, penjualan galvalum, mesin dan peralatan, serta pipa PVC masing-masing merosot 61,7%, 40,04%, dan 10,64% secara tahunan menjadi Rp 63,32 miliar, Rp 17,37 miliar, dan Rp 12,62 miliar di semester pertama tahun ini. Sebaliknya, penjualan baja ringan dan stainless steel masing-masing melesat 193,61% dan 130,76% secara menjadi Rp 80,31 miliar dan Rp 35 miliar di paruh pertama tahun ini.

Selanjutnya: Ini tiga strategi bisnis HK Metals Utama (HKMU) untuk kerek kinerja di 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×