kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pembangunan Perumahan (PTPP) catatkan kontrak baru senilai Rp 9,8 triliun


Minggu, 12 Mei 2019 / 18:44 WIB
Pembangunan Perumahan (PTPP) catatkan kontrak baru senilai Rp 9,8 triliun


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Pembangunan Perumahan Tbk  (PTPP, anggota indeks Kompas100,) membukukan kontrak baru senilai Rp 9,8 triliun hingga kuartal I 2019. Adapun hingga semester I pihaknya berharap mampu mencatatkan kontrak baru senilai Rp 20 triliun.

Sekretaris Perusahaan PTPP Agus Samuel Kana mengatakan, baru bisa menyampaikan hingga Maret lantaran kontrak baru yang didapatkan hingga saat ini masih dalam proses.

"Karena masih diperhatikan surat-suratnya, adminnya, supaya sah jadi nilai kontrak," jelasnya kepada kontan.co.id, Rabu (8/5).

Adapun hingga Maret perseroan mencatat kontrak baru senilai Rp 9,8 triliun, capaian tersebut tumbuh tipis dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 9,5 triliun.

Adapun untuk proyek baru yang didapatkan yakni proyek Swiss Belhotel, irisgasi batang asai di Jambi, depo kereta api Makassar - Pari-Pari, smelter di Kolaka, rest area, pesantren, toll road, dan RDMP Balikpapan.

Secara total, proyek yang digarap perseroan hingga 180 proyek. Dari sana diharapkan 20%-30% dari total proyek dapat rampung tahun ini. Agus mencontohkan seperti proyek Bandara Kulonprogro yang diharapkan dapat selesai tahun ini.

Berdasarkan catatan kontan.co.id, PTPP sendiri pada awal Mei ini juga melakukan kerja sama dengan PT Danareksa (Persero) untuk membangun dan mengembangkan BUMN Centre.

Selain membidik proyek-proyek dalam negeri, emiten plat merah ini juga mengincar proyek di luar negeri. Beberapa proyek yang saat ini sedang dijajaki berada di Filipina, Malaysia, dan Vietnam.

Lebih rinci, Agus bilang untuk proyek di Filipina perseroan membidik proyek perkerataapian. Kemudian di Malaysia untuk proyek pelabuhan dan Vietnam untuk proyek energi terbarukan.

Namun, hingga saat ini pihaknya masih belum mendapatkan kontrak baru dari sana. Untuk proyeksi kontribusi terhadap target kontrak baru di tahun ini ia menilai belum akan besar.

Menurutnya, hal tersebut lantaran saat ini masih dalam proses penjajakan dan pihaknya juga masih harus memastikan kebijakan-kebijakan yang berlaku di sana.

"Jadi regulasinya harus dipelajari dan antisipasi," tuturnya.

Tahun ini PTPP membidik nilai kontrak baru sebesar Rp 50 triliun yang mana pada semester I ini diharapkan dapat mencapai 40% dari target atau setara Rp 20 triliun. Dari sana pihaknya membidik pertumbuhan pendapatan tumbuh 20% dan laba bersih tumbuh 16% sepanjang tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×