Reporter: Noverius Laoli | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Indonesia masih termasuk dalam daftar 20 negara yang menjadi tujuan pasar buah ekspor dunia. Padahal Indonesia merupakan negara besar yang bisa menghasilkan banyak jenis buah tropis dengan mudah.
Untuk mengembangkan buah lokal, pemerintah berencana melibatkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menanam buah. Selain itu, pemerintah daerah juga diminta menyediakan lahan seluas lima hektare (ha) sampai 50 ha untuk menanam buah lokal di wilayah masing-masing.
Presiden Joko Widodo pada pembukaan acara Fruit Indonesia 2016 mengatakan, akan memerintahkan sejumlah BUMN untuk menanam buah. Ia meminta BUMN menyiapkan lahan sekitar 10.000 ha hingga 50.000 ha khusus untuk menanam tanaman buah tropis khas Indonesia. "Saya ingin agar buah lokal yang jenisnya bermacam-macam itu bisa merambah ke pasar ekspor," ujar Presiden, Kamis (17/11).
Jokowi mengatakan, permintaan ekspor buah dari pasar internasional masih sangat besar, namun Indonesia belum mampu memenuhi permintaan tersebut. Ia mengambil contoh seperti buah manggis, pisang, nanas, dan alpukat masih menjadi primadona pasar ekspor. Namun sampai saat ini, Indonesia masih kalan dengan negara lain dalam menjual buah-buah tropis.
Menteri Pertanian, Amran Sulaiman mengatakan, buah unggulan khas Indonesia saat ini tercatat meliputi 12 varietas buah lokal, yaitu jeruk keprok Bali, durian, mangga, manggis, alpukat, nanas, rambutan, salak, pisang, pepaya, melon dan semangka.
Amran bilang, Indonesia bisa kembangkan buah lokal tersebut menjadi produk komersial dengan tujuan pasar ekspor. Juga bisa menutup kebutuhan akan impor buah dari luar.
Produksi buah nasional di tahun 2014 (satuan: ton)
Jeruk | 1,9 juta |
Durian | 856.000 |
Mangga | 2,46 juta |
Manggis | 111.000 |
Alpukat | 306.000 |
Nanas | 1,87 juta |
Rambutan | 733.000 |
Salak | 1,03 juta |
Pisang | 1,00 juta |
Pepaya | 830.000 |
Melon | 184.000 |
Semangka | 684.000 |
Sumber: Kemtan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News