kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah dorong lahirnya petani milenial melalui teknologi pertanian


Kamis, 29 April 2021 / 16:41 WIB
Pemerintah dorong lahirnya petani milenial melalui teknologi pertanian
ILUSTRASI. Peresmian Piloting Program Pengembangan Ekosistem Halal Value Chain berbasis Pesantren.


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Krisis regenerasi petani muda dinilai sebagai tantangan bagi keberlanjutan sektor pertanian Indonesia. Untuk mengatasinya perlu inovasi dan kreativitas agar pertanian menarik bagi generasi muda. 

Staf Khusus Wakil Presiden RI Lukmanul Hakim menyebutkan, penerapan teknologi pertanian modern menjadi salah satu solusinya. “Bertani tidak harus berlumpur, dengan teknologi para milenial dapat bertani tanpa harus berkotor-kotor," kata Lukmanul Hakim dalam keterangannya, Kamis (29/4).

Data Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan, jumlah petani menurun, dan petani muda hanya 6% (2,7 juta) dari total petani Nusantara yang berjumlah 33,4 juta. Salah satu upaya menarik pemuda bertani adalah pengembangan Greenhouse Aquaponik untuk budidaya pertanian dan perikanan.

Baca Juga: Sampoerna Agro (SGRO) kantongi laba Rp 209,10 miliar pada kuartal I 2021

Kepala Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah (DEKS) Bank Indonesia, M. Anwar Bashori menjelaskan BI membuat sejumlah piloting pengembangan pertanian cerdas (smart farming) berbasis teknologi IoT (Internet of Think). Ini untuk meningkatkan produksi dan menjaring generasi muda terjun ke sektor pertanian. "Greenhouse yang kami kerjasamakan dengan pesantren sudah melakukan ekspor ke beberapa negara," ungkap Anwar Bashori.

Arus Baru Indonesia (ARBI) menggandeng DEKS Bank Indonesia membangun Greenhouse Aquaponik dan Mesin Pengalengan jamur merang yang pada tahap 1 dilaksanakan di 8 pesantren dan akan dilanjutkan di 10 pesantren pada tahap 2. 

Program ini selain untuk membangun kemandirian pesantren juga menjadi sarana edukasi bagi santri dan masyarakat sekitar belajar pertanian modern dengan teknologi. Lukmanul Hakim yang juga Ketua Umum Arus Baru Indonesia (ARBI) mengatakan pesantren memiliki peran strategis membangun ketahanan pangan dan UMKM. Pesantren dapat menjadi hub ekonomi kerakyatan yang dikembangkan masyarakat sekitar.

Selanjutnya: Bulog sudah datangkan 4.000 ton daging kerbau

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×