kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pendapatan capai Rp 5 triliun, Kementerian BUMN bentuk holding rumahsakit


Kamis, 09 Januari 2020 / 20:33 WIB
Pendapatan capai Rp 5 triliun, Kementerian BUMN bentuk holding rumahsakit


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian BUMN akan membentuk holding rumahsakit. 

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan langkah ini diambil agar perusahaan BUMN fokus menggarap bisnis utama. Memang rumahsakit milik BUMN merupakan anak hingga cucu perusahaan negara itu.

"Ya akan dibentuk, strukturnya masih dibahas yang penting akan ada holding rumahsakit. Pemiliknya nanti para BUMN yang punya rumahsakit," kata Erick, Kamis (9/1).

Langkah ini tak terlepas dari besarnya peluang bisnis rumahsakit BUMN. Menurut hitungan Erick, pendapatan RS BUMN bisa dikonsolidasikan mencapai Rp 5 triliun per tahun.

Baca Juga: Jaringan Eka Hospital targetkan bangun dua rumah sakit anyar

Ia menyayangkan bila tidak digarap lebih serius lagi. Di sisi lain, potensi bidang kesehatan di Indonesia cukup besar. Lantaran hingga saat ini defisit neraca berjalan dari kesehatan mencapai US$ 6 miliar.

"Banyak skali orang Indonesia cek kesehatan di luar negeri. Rumahsakit BUMN ini bisa kita tingkatkan yang bisa dipercaya dan terkemuka selain yang punya swasta. Kita juga tidak mau bunuh swasta tapi boleh kan bersaing," tutur Erick. 

Namun ia belum menjelaskan secara detail skema holding yang akan diterapkan. Namun langkah berikutnya, holding ini akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

"Salah satu metode supaya Good Corporate Governance (GCG) BUMN itu terjaga salah satunya dengan go public. Kalau go public semua orang mengawasi tidak hanya kami, publik, BPK, auditor yang bisa baik," tambah Erick.

Baca Juga: BPJS Kesehatan Mulai Membayar Tagihan Klaim

Ia mencontohkan perusahaan BUMN yang memiliki rumahsakit salah satunya PT Pertamina (Persero). Ia tak ingin ada lagi perusahaan yang tidak fokus pada bisnis utamanya.

"Bayangkan saja buat apa Pertamina misalnya fokus bisnis rumahsakit. Padahal fokus utamanya Pertamina kan migas. Pertamina punya 25 sumur yang harus dieksplorasi. Lifting sekarang turun, nah hal-hal ini kita tidak mau out of focus,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×