kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pendapatan tertekan, laba Darya Varia Laboratoria (DVLA) turun 19,9% akibat corona


Jumat, 13 November 2020 / 13:00 WIB
Pendapatan tertekan, laba Darya Varia Laboratoria (DVLA) turun 19,9% akibat corona
ILUSTRASI. Penjualan bersih Darya Varia turun 9% secara tahunan menjadi Rp 1,28 triliun.


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di akhir September 2020, PT Darya Varia Laboratoria Tbk (DVLA) mencatatkan penurunan kinerja pendapatan dan laba akibat pandemi Covid-19. Adapun pendapatan dari dua segmen usaha DVLA yakni bisnis obat resep dan bisnis ekspor & jasa maklon terkontraksi hingga dua digit. 

Maria Christina, Direktur Keuangan Dara Varia Laboratoria mengatakan, kinerja DVLA hingga kuartal ketiga 2020 dipengaruhi oleh pandemi Covid-19 sehingga penjualan bersih perusahaan minus 9% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 1,28 triliun. 

"Perolehan ini dipengaruhi menurunnya kinerja bisnis obat resep yang minus 15% yoy serta bisnis ekspor dan toll manufacturing minus 32% yoy karena tingkat kepercayaan konsumen menurun serta turunnya jumlah pasien reguler yang berobat selama masa pandemi Covid-19," kata Maria dalam paparan publik secara virtual, Jumat (13/11). 

Meski mencatatkan penurunan penjualan di kedua segmen, Maria mengatakan penurunan ini bisa dikompensasi oleh segmen obat bebas DVLA yang tumbuh 13% yoy menjadi Rp 588,50 miliar dengan meningkatnya penjualan produk multivitamin seperti Enervon-C dan Vicee selama masa pandemi corona. 

Baca Juga: Darya-Varia Laboratoria (DVLA) bagi dividen interim Rp 41,44 miliar, ini jadwalnya

Maria menambahkan, DVLA mencatatkan penurunan laba periode berjalan 16,94% yoy menjadi Rp 147,29 miliar. Terlepas dari berbagai tantangan dari pandemi 2020, Darya Varia tetap berusaha memperkuat bisnis dengan menerapkan serangkaian upaya dalam meningkatkan produktivitas di seluruh fasilitas produksi. Perusahaan farmasi ini juga mengembangkan strategi demi menguatkan daya saing perusahaan. 

Maria mengungkapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) hingga akhir September 2020 senilai Rp 25 miliar yang digunakan untuk memenuhi persyaratan good manufacturing practice (GMP) dan juga untuk dana perlengkapan kegiatan usaha. Maria bilang capex di September tahun ini lebih rendah dibandingkan periode yang sama di tahun lalu karena saat ini DVLA fokus pada pengeluaran yang sifatnya penting bagi perusahaan. 

Adapun di tahun depan, DVLA menganggarkan belanja modal senilai Rp 75 miliar yang diutamakan untuk memenuhi kepatuhan pada persyaratan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dan memenuhi kebutuhan perlengkapan usaha DVLA. 

Baca Juga: Darya Varia Laboratoria (DVLA) catatkan kinerja apik di paruh pertama 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×