kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pengamat: Masuknya swasta tidak menjamin harga avtur terjangkau


Selasa, 26 November 2019 / 17:24 WIB
Pengamat: Masuknya swasta tidak menjamin harga avtur terjangkau
ILUSTRASI. Air BP-AKR Aviation dari PT Dirgantara Petroindo Raya, perusahaan patungan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) bersama Air BP untuk mengembangkan bisnis bahan bakar penerbangan atau avtur pesawat terbang.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keinginan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk mengundang pihak swasta menjual avtur bagi industri pertambangan menuai tanggapan beragam.

Pengamat Penerbangan dan anggota Ombudsman bidang perhubungan dan infrastruktur Alvin Lie mengungkapkan, kehadiran pihak swasta tak menjadi jaminan harga avtur yang terjangkau.

Baca Juga: Pertamina akan rambah bisnis baterai untuk mendukung program mobil listrik

Dirinya menilai, perlu ada kebijakan lain oleh pemerintah. Kebijakan ini termasuk kewajiban pihak swasta untuk menyalurkan avtur ke bandara-bandara di kawasan Indonesia Timur seperti Ambon, Jayapura dan Kupang.

"Konsumsi avtur di Bandara Soekarno-Hatta sekitar 60% dari total konsumsi avtur seluruh Indonesia. Tidak heran banyak yang tertarik untuk masuk," sebut Alvin kepada Kontan.co.id, Selasa (26/11).

Baca Juga: Pertamina: Kuota solar akan habis di November 2019

Alvin menambahkan, konsumsi avtur merupakan penyumbang 30% hingga 40% dari total biaya operasional maskapai. Untuk itu, pemerintah harus berani memberikan kewajiban dan peluang yang sama.

"Dengan demikian maka (industri penerbangan) akan baik-baik saja, jika tidak maka tidak akan ada yang menyuplai kebutuhan avtur untuk bandara-bandara kecil," tandas Alvin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×