kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penjelasan Astra International (ASII) perihal penurunan penjualan mobil 2019


Kamis, 16 Januari 2020 / 23:57 WIB
Penjelasan Astra International (ASII) perihal penurunan penjualan mobil 2019
ILUSTRASI. Konsumen mengamati mobil yang dipamerkan di Astra Auto Fest 2019 di Astra Biz Center Tangerang, Jumat (22/11). Acara yang berlangsung selama tiga hari ini dari 22-24 November 2019 dikuiti tidak kurang dari 19 kolaborator dari jasa keuangan Astra (Astra Fi


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gabungan Industri kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat penjualan mobil nasional mengalami penurunan. Hal ini pun juga dialami oleh Grup Astra.

Head of Corporate Communications PT Astra International Tbk (ASII) Boy Kelana Soebroto menjelaskan penurunan penjualan mobil grup Astra salah satunya disebabkan karena adanya pengurangan stok dari pabrik ke dealer untuk mempertahankan angka inventori.

"Meski begitu, market share penjualan mobil grup Astra pada tahun 2019 meningkat menjadi 52% dari posisi 51% pada tahun 2018," jelas Boy kepada Kontan.co.id, Kamis (16/1).

Baca Juga: Gaikindo mencatat penjualan mobil domestik Astra International (ASII) turun 21,4% yoy

Perusahaan melihat di tahun ini penjualan mobil nasional akan naik tipis. Sesuai dengan estimasi Gaikindo, penjualan mobil nasional tahun 2020 diperkirakan naik menjadi 1,05 juta unit. "Kami mengikuti perkiraan dari Gaikindo tersebut," imbuhnya.

Adapun, pada tahun ini penjualan mobil domestik tercatat sebanyak 1,03 juta unit dan penjualan mobil low cost green car (LCGC) tercatat 217.454 unit. Dari jumlah tersebut, Astra menjual mobil domestik sebanyak 536.402 unit dan mobil LCGC sebanyak 154.022 unit.

Analis OSO Sekuritas Sukarno Alatas melihat pada tahun 2019 pasar memang cenderung lesu. Hal ini dipengaruhi oleh perang dagang sehingga secara tidak langsung ikut mempengaruhi aktivitas ekonomi dalam negeri.

Baca Juga: Salip Daihatsu, Mitsubishi kembali di posisi dua penjualan bulanan

"Pada pertengahan tahun sampai akhir tahun, inflasi cenderung menurun, ini bisa menjadi salah satu indikasi keadaan ekonomi sedang lesu, maka penjualan ASII kena dampak," jelas Sukarno.

Kendati begitu, di tahun ini akan ada katalis positif dari pelonggaran kebijakan down payment (DP) atau uang muka kendaraan bermotor yang berlaku sejak Desember 2019.

Dus, Sukarno menyarankan untuk mengoleksi saham ASII dengan target harga Rp 8.025.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×