kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penjualan ban vulkanisir Vulkanin Jaya naik 30% di awal 2019


Kamis, 11 Juli 2019 / 20:55 WIB
Penjualan ban vulkanisir Vulkanin Jaya naik 30% di awal 2019


Reporter: Kenia Intan | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Awal tahun 2019 menjadi tahun yang baik bagi perusahaan ban vulkanisir, PT Supervulkanin Adijaya. Perusahaan dengan produk ban Vulkanin Jaya itu memperkirakan penjualannya naik sebesar 30%.

"Ada peningkatan, sehubungan dengan regulasi pemerintah tetang pelarangan ban impor," kata Manager Produksi PT Supervulkanin Adijaya Tonni Eriadi ketika dihubungi Kontan.co.id, Kamis (11/7).

Lebih lanjut Tonni menceritakan, tahun-tahun sebelumnya perusahaannya sempat mengelami kesulitan akibat keberadaan ban-ban impor.

Industri ban vulknaisir sangat terpengaruh dengan keberadaan produk ban baru. Adanya produk-produk ban baru dari luar negeri, khususnya ban dari China semakin menyulitkan industri ban vulkanisir.

Sebab, ban asal China memang didesain untuk tidak bisa divulknaisir. "Mereka memiliki struktur yang berbeda," jelas Tonni lagi.

Dampak dari pembatasan ini mulai terasa bagi perusahaan dengan mulai meningkatnya permintaan. Akan tetapi, Tonni bilang kenaikan  akan semakin terasa di akhir tahun, sebab ban memiliki masa setidaknya satu tahun untuk akhirnya divulkanisir.

Saat ini, penjualan ban Vulkanin Jaya mencapai 11.000 ban per bulan. Adapun produk ban untuk kendaraan besar seperti bus dan truk.

Tonni berharap kondisi pasar seperti ini akan bertahan dan terus membaik hingga di semester dua nanti. Bukan hal yang tidak mungkin, sebab ia melihat industri ban vulkanisir memiliki potensi berekembang yang besar.

Di antaranya, ban vulkanisir  lebih efisien bagi kustomer, menyerap karet alam terbesar kedua setelah industri ban, serta mampu menyerap tenaga kerja. Ia sangat menyayangkan adanya anggapan bahwa ban vulkanisir kurang aman.

"Negara-negara maju di dunia, Amerika dan Jerman saja menggunakan ban vulkanisir. Sepanjang ban vulkanisir ini memang diproduksi dengan baik," terang Tonni lagi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×