kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penjualan Indonesian Tobacco (ITIC) melesat 48,86% yoy hingga September


Rabu, 21 Oktober 2020 / 10:02 WIB
Penjualan Indonesian Tobacco (ITIC) melesat 48,86% yoy hingga September
ILUSTRASI. Emiten tembakau dan rokok PT Indonesian Tobacco Tbk


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indonesian Tobacco Tbk (ITIC) mencatatkan kinerja top line yang kokoh di sembilan bulan pertama tahun ini.

Sepanjang Januari-September 2020 lalu, emiten tembakau iris tersebut membukukan penjualan sebesar Rp 179,03 miliar, melesat  48,86% dibanding penjualan periode sama tahun lalu yang hanya mencapai Rp 120,26 miliar.

Melansir laporan keuangan, Selasa (20/10), Pertumbuhan double digit pada sisi penjualan didorong oleh realisasi penjualan di pasar lokal.

Tercatat, penjualan perusahaan sebelum dikurangi retur dan diskon di segmen pasar tersebut tumbuh 50,24% secara tahunan atau year-on-year menjadi Rp 181,74 miliar pada Januari-September 2020, sementara penjualan di pasar ekspor sebelum dikurangi retur dan diskon mengalami  turun 17,32% yoy menjadi Rp 1,29 miliar pada periode yang sama.

Baca Juga: Saham GGRM, HMSP, WIIM, ITIC rontok, Selasa (20/10), akibat isu cukai rokok

Seiring adanya pertumbuhan pada sisi penjualan, pengeluaran ITIC di beberapa pos beban ikut terungkit. Beban pokok penjualan misalnya, tercatat naik 41,42% yoy menjadi Rp 128,58 miliar di sembilan bulan pertama. Sebelumnya, beban pokok penjualan ITIC hanya mencapai  Rp 90,92 miliar pada periode sama tahun lalu.

Berikutnya, beban usaha ITIC juga naik 34,33% yoy menjadi Rp 15,09 miliar di sepanjang Januari-September 2020. Sedianya, beban usaha ITIC hanya mencapai Rp 11,23 miliar di Januari-September 2019.

Meski begitu, ITIC juga berhasil menekan pengeluaran pada beban keuangan hingga 14,89%  yoy dari semula dari Rp 15,74 miliar pada Januari-September 2019 menjadi Rp 13,39 miliar di Januari-September 2020.

Selain itu, ITIC juga membukukan keuntungan selisih kurs sebesar Rp 7,98 juta di sembilan bulan pertama tahun ini. Sebelumnya, ITIC pembukuan rugi selisih kurs sebesar Rp 10,44 juta pada periode sama tahun lalu.

Walhasil, setelah penjualan dikurangi beban pokok penjualan, beban usaha, serta pengeluaran-pengeluaran lainnya, ITIC berhasil mengantongi laba bersih sebesar Rp 13,55 miliar dari awal tahun hingga akhir September 2020 lalu. Angka tersebut meroket dibanding laba bersih ITIC periode sama tahun lalu yang hanya mencapai  Rp 611,30 juta.

Baca Juga: Terdampak kenaikan CHT, Indonesian Tobacco (ITIC) akan kerek harga jual tahun depan

Per 30 September 2020 lalu, total aset ITIC tercatat sebesar Rp 489,87 miliar. Angka tersebut terdiri atas total ekuitas sebesar Rp 279,26 miliar dan total liabilitas sebesar Rp 210,61 miliar.

Sementara itu, kas dan bank akhir tahun perusahaan tercatat sebesar Rp 1,67 miliar per 30 September 2020. Angka tersebut naik 49,06% dibanding kas dan bank awal tahun ITIC yang sebesar Rp 1,12 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×