kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penjualan ke PLN seret, Jembo Cable Company (JECC) prediksi kinerja tahun ini stagnan


Senin, 09 Maret 2020 / 20:53 WIB
Penjualan ke PLN seret, Jembo Cable Company (JECC) prediksi kinerja tahun ini stagnan
ILUSTRASI. Pekerja membuat kabel Fiber Optic di pabrik baru milik PT. Jembo Cable Company di Tangerang, Banten, Sabtu (22/2). Penjualan emiten kabel PT Jembo Cable Company tbk (JECC) tertekan di awal tahun 2020 ini. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/22/02/2014


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan emiten kabel PT Jembo Cable Company tbk (JECC) tertekan di awal tahun ini. Bahkan manajemen JECC memprediksi penjualan akan stagnan di 2020 akibat seretnya penjualan ke Perusahaan Listrik Negara (PLN). 

Melansir laporan keuangan terakhirnya di September 2019, persentase penjualan ke PLN melebihi 10% dari penjualan bersih. Dari total penjualan bersih JECC di kuartal III 2019 yang sebesar Rp 2,15 triliun, penjualan ke PLN sebesar Rp 547,65 miliar. 

Baca Juga: Merck Sharp Dohme (SCPI) perdalam pasar ekspor di 2020

Direktur Jembo Cable Company, Antonius Benady menjelaskan di awal tahun ini JECC merasakan tekanan pada penjualan. "Di awal tahun ini penjualan JECC sampai dengan akhir Februari hanya mencapai 64,5% dibanding dengan periode yang sama tahun lalu," jelasnya kepada Kontan.co.id, Senin (9/3). 

Adapun untuk bulan Maret sendiri atau kuartal I 2020 pencapaiannya masih jauh dibanding tahun lalu. Antonius memprediksi penjualan di akhir Maret di bawah Rp 500 miliar. "Penjualan mengalami penurunan signifikan terutama  penjualan ke PLN," ungkap Antonius. 

Antonius menjelaskan lebih rinci, pengadaan PLN ditunda karena budget pengadaannya belum turun atau terlambat turun. Akibat adanya pengadaan PLN yang tertunda ini, Antonius bahkan memproyeksikan kemungkinannya tidak ada pertumbuhan di 2020.

Adapun di pertengahan tahun ini Antonius bilang  bakal ada revisi budget penjualan yang sebelumnya sudah dibidik sebesar Rp 3,27 triliun. Meski demikian, Antonius belum rinci mengungkapkan berapa revisi target penjualan di 2020. katanya masih dalam perhitungan. 

Baca Juga: Sumbang lebih Rp 1.100 triliun, Kemenperin dorong industri kreatif

Nah, dalam mengatasi tantangan ini Antonius bilang strategi yang akan dilakukan JECC adalah lebih meningkatkan penjualan ke pasaran bebas (non PLN) melalui distributor atau paling sedikit 40 % dari total penjualan. 

Adapun realisasi penjualan ke pasar bebas di tahun lalu mencapai 31% artinya di tahun ini akan lebih tinggi 9% yoy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×