kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penjualan kendaraan pick up bakal melaju di tahun ini


Senin, 26 Maret 2018 / 19:03 WIB
Penjualan kendaraan pick up bakal melaju di tahun ini
ILUSTRASI. Kendaraan niaga Daihatsu Gran Max


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan kendaraan pick up tahun ini diprediksi menggeliat. Agen Pemegang Merk (APM) melihat faktor kenaikan harga komoditas dan perkebunan jadi pendorongnya.

Sebenarnya bila diliat dari penjualan tahun lalu tanda-tanda peningkatan penjualan sudah terlihat. Dari data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo), penjualan pick up dari pabrikan ke diler (wholesales) pada 2017 mencapai 139.621 unit atau naik dari periode 2016 sebesar 129.123 unit. Sedangkan dalam periode dua bulan 2018, tercatat penjualan sebanyak 28.017 unit atau naik dari periode sama tahun lalu sebesar 23.602 unit.

Imam Choeru Cahya, Head of Sales & Marketing Group PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), menjelaskan penjualan pick up dari model L300 mencatat performa baik. Hal ini karena didukung membaiknya sektor tambang, komoditas dan juga perkebunan. "Penjualan small pick up L300 per bulan bisa mencapai 2.000 unit sampai 2.100 unit per bulan," kata Imam, Senin (26/3).

Menurutnya penjualan terutama membaik di daerah Sumatera dan Kalimantan. Hal ini mengingat banyaknya tambang berada di area tersebut. Catatan saja pada tahun 2017, capaian penjualan kendaraan niaga ringan Mitsubishi Motors sebanyak 43.644 unit (Triton, Colt L300 dan Colt T120SS) naik 2% dibandingkan
dengan capaian 2016.

Hal ini didukung oleh capaian penjualan Triton yang membaik dari oleh sektor pertambangan dan realisasi proyek di awal 2017. Untuk tahun ini,
Mitsubishi menargetkan penjualan penjualan kendaraan niaga ringan menjadi 46.000 unit.

Marketing Director 4W PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), Donny Ismi Saputra menjelaskan ada beberapa indikator yang menyebabkan naiknya permintaan pick up. Di antaranya harga batubara yang membaik, harga sawit juga menguat, dan beberapa harga pertanian yang lain tumbuh.

Apalagi dari dua bulan awal penjualan pick up Suzuki rata-rata mencapai 3.700 unit. Sedangkan pada Januari dan Februari tahun lalu penjualan per bulan hanya mencapai 3.100 unit. "Melihat tren, saya optimis bisa naik lagi dari 3.700 unit ke 4.000 unit per bulan," kata Donny kepada Kontan.co.id,Senin (26/3).

Ada beberapa hal yang bisa menjadi pendorong. Di antaranya adalah beroperasinya beberapa jalan bebas hambatan baru, yang akan meningkatkan mobilitas transaksi barang antar daerah.

Kedua, banyaknya event nasional maupun internasional, seperti contohnya Asian Games dan Pilkada. Hal ini diprediksi akan mendorong konsumsi sehingga memberikan dampak pertumbuhan bisnis di beberapa daerah.

Sementara, pemain asal Jepang lain yakni Daihatsu masih mengandalkan pick up Gran Max menjadi penopang penjualannnya. Dalam hal penjualan ritel, Gran Max Pick Up (PU) menjadi penyumbang penjualan pada urutan kedua di Daihatsu sebanyak 6.601 unit. Pada sisi wholesales, Gran Max Pick Up (PU) juga masih menjadi kontributor kedua atau menyumbang penjualan sebanyak 8.085 unit.

"Semoga pencapaian ini dapat terus memotivasi untuk dapat memberikan produk maupun pelayanan purna jual terbaik,” ujar Amelia Tjandra, Marketing Director PT Astra Daihatsu Motor (ADM) beberapa saat lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×