kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perang dagang AS-China dorong laba Integra Indocabinet (WOOD) naik 34%


Senin, 29 Oktober 2018 / 17:05 WIB
Perang dagang AS-China dorong laba Integra Indocabinet (WOOD) naik 34%
ILUSTRASI. PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD)


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) mencatatkan pertumbuhan kinerja sampai kuartal III tahun 2018 ini. Naiknya margin akibat perang dagang serta penguatan dollar AS menjadi pendorong kinerja perusahaan.

Menilik laporan keuangan hingga kuartal III 2018 yang dipublikasikan di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (29/10), pendapatan WOOD meningkat 7,8% year on year (yoy) menjadi Rp 1,37 triliun. Sementara itu, beban pokok penjualan hanya naik 5,6% dari Rp 855 miliar menjadi Rp 903 miliar.

Alhasil, total laba tahun berjalan yang diperoleh WOOD menjadi Rp 181 miliar, naik 34% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 135 miliar.

Sehingga perusahaan mampu mengamankan laba kotor sebanyak Rp 475 miliar, naik 14% dibandingkan kuartal III tahun lalu yang hanya Rp 415 miliar. Wang Sutrisno, Direktur Keuangan WOOD mengatakan, perusahaan diuntungkan di tengah perang dagang AS-China saat ini.

"Pemerintah AS yang menerapkan anti-dumping ke China mengalihkan pembelian ke negara lain, salah satunya Indonesia," terangnya kepada Kontan.co.id, Senin (29/10). Pasar AS mempunyai porsi sekitar 49% dari total pendapatan perusahaan saat ini.

Karena perang dagang tersebut pula, harga beberapa produk, khususnya kayu mulai meningkat dan mendatangkan margin yang menguntungkan bagi WOOD. Wang menambahkan, harga produk kayu seperti meranti telah mengalami kenaikan dibandingkan tahun lalu.

Segmen usaha kehutanan dari WOOD sampai kuartal-III tahun ini tercatat naik lebih dari 2 kali lipat menjadi Rp 184 miliar, dimana pada periode yang sama tahun lalu hanya Rp 88 miliar. "Selain itu karena kami eksportir dengan kondisi dollar AS saat ini ada laba kurs yang diperoleh," sebutnya.

Laba kurs WOOD tercatat meningkat tajam. Jika pada kuartal-III tahun lalu hanya Rp 574 juta, laba kurs di periode yang sama tahun ini menjadi Rp 6,38 miliar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×