kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Percakapan belanja online di Twitter meningkat selama pandemi corona


Kamis, 08 Oktober 2020 / 18:24 WIB
Percakapan belanja online di Twitter meningkat selama pandemi corona
ILUSTRASI. Data Twitter menunjukkan bahwa percakapan tentang belanja meningkat sebanyak 60% sejak Maret 2020


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi covid-19 yang mengharuskan masyarakat untuk melakukan aktivitas dari rumah sangat memengaruhi perilaku konsumen di Indonesia termasuk dalam berbelanja. Masyarakat cenderung memilih berbelanja secara online untuk melengkapi kebutuhan sehari-hari. Ini terlihat dari meningkatnya transaksi belanja digital.

Data Twitter menunjukkan bahwa percakapan tentang belanja meningkat sebanyak 60% sejak Maret 2020 jika dibandingkan dengan Maret tahun lalu. Dilihat dari volume tweet, orang-orang cenderung berbelanja secara online selama periode #dirumahaja. Sebanyak 89% orang yang menggunakan Twitter di Indonesia melakukan pembelian secara online pada kuartal pertama 2020. Di Twitter, percakapan belanja online sangatlah beragam. 

Menurut data Brandwatch, 44% pengguna Twitter di Indonesia berbicara mengenai belanja pakaian atau aksesoris, makanan (40%), peralatan rumah serta elektronik (35%), perawatan diri (33%) dan tentang ponsel atau gawai (27%).

Selain itu, Twitter mencatat pertumbuhan kuat di Indonesia dengan volume cuitan sebesar 145,5% hingga Maret tahun ini dan dapat menjadi peluang bagi pemilik brand untuk menerapkan strategi pemasaran jelang momen belanja tahun ini.

Baca Juga: 5 Pekerjaan yang tetap dicari saat pandemi corona, bisa jadi pilihan profesi saat ini

Dwi Adriansah, Country Industry Head Twitter Indonesia menyebutkan bahwa jumlah percakapan tentang topik belanja di Twitter justru lebih tinggi pada saat pandemi dibandingkan pada tanggal momen-momen belanja. Dia menyebut, orang datang ke Twitter untuk menemukan dan mencari rekomendasi tentang brand tertentu, melakukan review produk melalui utas, serta mendiskusikan produk yang sedang populer atau ramai dibicarakan.

"Topik tentang belanja yang biasanya baru mulai terlihat pada pertengahan tahun, kini mulai ramai dibicarakan sejak Maret 2020. Hal ini sekaligus memperlihatkan adanya peningkatan animo konsumen terkait belanja. Dalam hal ini, Twitter menjadi tempat bagi konsumen untuk berbagi dan mencari informasi tentang belanja," ujar Dwi saat konferensi virtual, Kamis (8/10).

Baca Juga: Transaksi Uang Elektronik Tumbuh Subur di Masa Pandemi Corona

Menurut dia, pandemi corona yang mengharuskan orang-orang lebih banyak menghabiskan waktu di rumah sangat memengaruhi perilaku konsumen di Indonesia termasuk dalam berbelanja. Ini terlihat dari hasil survei Twitter terhadap konsumen di enam negara di Asia Tenggara (Filipina, Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Vietnam).

"Terlihat dari pergeseran perilaku konsumen yang beralih ke belanja secara online. Kondisi saat ini yang mengubah perilaku belanja konsumen menuntut brand beradaptasi cepat agar masyarakat bisa bebas berbelanja namun tetap aman di rumah," kata Dwi.

Baca Juga: Selama pandemi, transaksi pengiriman uang DANA meningkat




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×