Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perdana Gapuraprima Tbk bidik marketing sales sekitar Rp 400 miliar atau sama dengan realisasi tahun lalu. Adapun proyek-proyek residensial yang menjadi andalan perusahaan.
Direktur Utama Perdana Gapuraprima Arvin F. Iskandar menyebutkan tahun ini perusahaan akan fokus di perumahan residensial, khususnya pasar menengah ke bawah. Hal tersebut lantaran rumah tapak dianggap lebih kebal di saat krisis seperti ini. "Sementara untuk proyek yang baru disiapkan di Gardenville, Batu Tulis, Bogor," ujarnya kepada kontan.co.id, Jumat (26/6).
Baca Juga: Founder Gapuraprima Group Gunarso S. Margono wafat, ini sederet proyek propertinya
Pada proyek tersebut, emiten bersandi saham GPRA di Bursa Efek Indonesia ini akan membangun 400 unit rumah di atas lahan seluas 4,5 hektar (ha). Proyek tersebut akan menyasar segmen menengah bawah dengan menawarkan harga di level Rp 300 juta.
Arvin berujar, saat ini progresnya masih dalam tahap pembangunan infrastruktur yang meliputi cut & field, pematangan lahan, dan lain sebagainya. "Kalau situasi sudah mulai normal, kemungkinan akan mulai konstruksi di kuartal III karena sudah masuk pesanan-pesanan.
Selain proyek tersebut, pihaknya juga akan tetap mengembangkan proyek eksistingnya dengan penambahan klaster-klaster baru. Nantinya, klaster barunya itu juga akan menyasar pasar menengah ke bawah.
Menilik pada materi paparan publiknya, setidaknya ada 5 proyek residensial yakni Bukit Cimanggu City, Metro Cilegon, Green Leaf Residence, Spring Garden, dan Delapan Residence. Adapun klaster-klaster baru yang akan dibuka juga akan ditawarkan di harga Rp 300 juta.
Baca Juga: Pasar properti melambat, Gowa Makassar Tourism (GMTD) optimalkan pendapatan berulang
Selain rumah tapak, adapula empat proyek segmen highrise yakni, Bellevue Place, Bhuvana Ciawi, Alhambra Pakuan Bogor, dan The Crown. Dari berbagai proyek tersebut, Arvin mengaku telah mengantongi setengah dari target marketing sales tahun ini. "Saat ini sudah 50%-60% dari target," tuturnya.
Sementara, dari sisi kinerja GPRA memproyeksikan akan flat dibandingkan tahun lalu. Berdasarkan laporan akhir tahun perusahaan, proyeksi pendapatan tahun ini sebesar Rp 417,5 miliar atau naik 4,98% dari realisasi tahun lalu sebesar Rp 397,69 miliar. Sementara proyeksi laba bersih sebesar Rp 56,8 miliar atau naik 2,86% dibanding realisasi tahun lalu sebesar Rp 55,22 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
