kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Permukaan tambang emas retak, Merdeka Copper Gold (MDKA) hitung ulang target produksi


Rabu, 16 September 2020 / 06:55 WIB
Permukaan tambang emas retak, Merdeka Copper Gold (MDKA) hitung ulang target produksi


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nasib kurang baik dialami PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA). Hal ini terjadi setelah perusahaan menemukan keretakan pada permukaan heap leach pad pada tambang emas Tujuh Bukit di Banyuwangi, Jawa Timur pada Sabtu (12/9) pagi. 

Hal ini membuat perusahaan berencana untuk menghitung ulang target produksi emas pada tahun ini. Presiden Direktur MDKA Tri Boewono mengungkapkan, dengan temuan ini, sebagian ore atau batu hasil galian pertambangan yang ditumpuk pada bagian depan heap leach pad mengalami penurunan muka, sehingga pergerakan material tersebut mengakibatkan kerusakan pada pipa dan pompa.

“Target produksi emas tahun ini sampai dengan akhir tahun tentunya dengan kejadian tadi hari Sabtu kemarin di proyek tambang Tujuh Bukit akan berpengaruh dari target produksi tahun ini,” kata dia pada acara paparan publik yang di helat secara virtual, Selasa (15/9).

Baca Juga: Merdeka Copper Gold (MDKA) targetkan produksi emas 195.000 ounce tahun ini

Sebagai informasi, MDKA memang menggunakan teknologi heap leaching untuk memisahkan emas dari batuan lainnya. Dalam metode tersebut, ore yang sudah terkumpul disemprot oleh senyawa kimia untuk memisahkan emas dari batuan.

Dengan insiden ini, pekerjaan irigasi pada area heap leach pad terpaksa dihentikan sementara. Namun proses ekstraksi masih tetap berjalan. 

Tri mengaku belum bisa memperkirakan secara pasti bagaimana dampak insiden tersebut terhadap realisasi produksi emas dan arus kas perusahaan pada tahun ini, sebab angka-angka tersebut masih dihitung oleh pihak perusahaan.

Yang pasti, Tri memastikan bahwa tidak ada kehilangan emas dalam insiden tersebut. Hanya saja proses produksi memang menjadi tertunda. “Perusahaan juga memiliki polis asuransi yang komprehensif mencakup material damage dan business interruption,” imbuh Tri.




TERBARU

[X]
×