kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pertamina dorong pemanfaatan LPG non subsidi lewat pinky movement


Kamis, 11 Maret 2021 / 16:14 WIB
Pertamina dorong pemanfaatan LPG non subsidi lewat pinky movement
ILUSTRASI. LPG Bright Gas Pertamina.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina memastikan terus berupaya mendorong pemanfaatan dan perluasan jaringan distribusi resmi produk Liquified Petroleum Gas (LPG) Non-Public Service Obligation (NPSO) atau non subsidi melalui Program Pinky Movement.

Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero), Putut Andriatno menjelaskan bahwa Program Pinky Movement adalah program kemitraan (PK) yang memberikan bantuan berupa kredit pinjaman lunak untuk outlet Bright Gas sebagai jaringan distribusi resmi LPG NPSO serta Pangkalan LPG PSO yang tertarik menjual Bright Gas diseluruh Indonesia. 

Prioritisasi penggunaan pinjaman ini nantinya akan diarahkan untuk penguatan sarana dan fasilitas penjualan termasuk sarana branding dan promosi.  

“Sarana penjualan mencakup penambahan stok tabung Bright Gas 5.5 Kg dan 12 Kg, motor untuk digunakan sebagai sarana Pertamina Delivery Service (PDS), branding outlet, serta kebutuhan lainnya. Jadi dengan adanya pinjaman ini, outlet Bright Gas diharapkan bisa memperkuat stok dan sarana pelayanannya sehingga dapat memperluas jaringan distribusi yang mereka lakukan,” jelas Putut dalam keterangan resmi, Kamis (11/3).

Selain untuk Outlet Bright Gas, Program Pinky Movement juga menyasar Usaha Mikro dan Kecil (UKM) yang masih menggunakan LPG PSO atau subsidi 3 Kg. Melalui Pinky Movement, UKM yang bersedia dikonversi menggunakan Bright Gas akan diberikan bantuan kredit pinjaman lunak dan menjadi mitra binaan Pertamina. 

Baca Juga: Estimasi harga DME dari hilirisasi batubara berpotensi di bawah LPG

“Untuk UKM, Pertamina melakukan survei terlebih dahulu apakah tingkat ekonomi UKM yang menggunakan LPG subsidi 3 Kg ini sudah layak untuk dikonversi menggunakan Bright Gas. Harapannya, mereka akan menjadi pengguna dan pelanggan baru yang merasakan manfaat dari Bright Gas sekaligus membantu memastikan penggunaan LPG yang tepat sasaran,” kata Putut.

Di tahun 2020 total 589 outlet dan UKM sudah tergabung dalam Program Pinky Movement dan sudah menerima kredit pinjaman lunak yang diberikan melalui tim Small, Medium Enterprises Partnership Program (SMEPP) PT Pertamina (Persero). Bantuan yang sudah disalurkan untuk seluruh mitra tersebut sudah mencapai lebih dari 48 Milyar Rupiah. 

Untuk tahun 2021 sendiri, Putut menjelaskan bahwa Program Pinky Movement kembali dilanjutkan dengan target mencapai 640 mitra baik dari outlet maupun mitra UKM. “Harapannya, akan makin banyak outlet Bright Gas ataupun Pangkalan LPG PSO maupun pengusaha UKM yang tertarik tergabung dalam Program Pinky Movement," jelas Putut.

Putut melanjutkan bersama-sama dengan mitra Pinky Movement, Pertamina terus melanjutkan pemerataan energi dengan memperluas jaringan distribusi LPG NPSO, sekaligus membantu penyaluran LPG yang tepat sasaran, yang manfaatnya diklaim akan dirasakan langsung oleh masyarakat.

Selanjutnya: Kementerian ESDM sebut skema subsidi LPG 3 kg masih dalam pembahasan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×