kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pertamina gelar delapan proyek EOR untuk menahan laju penurunan produksi


Rabu, 21 Agustus 2019 / 13:23 WIB
Pertamina gelar delapan proyek EOR untuk menahan laju penurunan produksi
ILUSTRASI. Refenery Dumai


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertamina, melalui anak usahanya PT Pertamina EP, menggelar delapan proyek pengurasan minyak tahap lanjut atau Enhanced Oil Recovery (EOR). Proyek EOR dilakukan sebagai upaya Pertamina dalam menahan laju penurunan produksi minyak alamiah.

Direktur Hulu Pertamina Dharmawan H Samsu mengungkapkan bahwa sejak April 2019, Pertamina telah membentuk Steering Committee EOR Pertamina dan melibatkan diskusi dengan SKK Migas dan ahli-ahli eksternal. Adapun, kedelapan proyek tersebut meliputi kegiatan EOR di lapangan yaitu Tanjung, Sukowati, Rantau, Sago, Ramba, Jirak, Limau dan Jatibarang.

Baca Juga: Harga minyak brent kembali naik ke US$ 60 per barel

Dharmawan menjelaskan, proyek EOR yang dilaksanakan oleh Pertamina antara lain meliputi implementasi EOR surfactant polymer dan CO2 flooding. “Kami optimis bahwa strategi ini dapat memberikan kontribusi positif terhadap upaya menahan laju decline rate di lapangan-lapangan Pertamina," jelas Dharmawan melalui keterangan tertulis, Rabu (21/8).

Untuk pilot EOR polymer di Lapangan Tanjung, Dharmawan mengklaim sudah menunjukkan hasil yang positif. Sebagai kelanjutannya, sambung Dharmawan, telah ditanda tangani pokok-pokok kesepahaman antara Pertamina dan Repsol dalam pengelolaan full scale EOR di lapangan Tanjung, termasuk implementasi EOR Surfactant-Polymer.

"Untuk EOR di Tanjung, kami perkirakan dalam dua sampai tiga tahun ke depan produksinya bisa naik 4 hingga 5 kali lipat dari produksi saat ini," kata Dharmawan.

Baca Juga: Pertamina: Kami siap ditugaskan untuk akuisisi di luar negeri

Lebih lanjut, Dharmawan menyampaikan bahwa Lapangan Jirak dan Rantau saat ini sedang dalam tahap implementasi full scale waterflood. “Bersamaan dengan hal tersebut dilakukan studi aplikasi chemical surfactant untuk implementasi EOR,” imbuhnya.

Sementara itu, terkait dengan CO2 flooding, Pertamina saat ini sedang melakukan studi di beberapa lapangan yaitu Jatibarang, Sukowati dan Ramba.




TERBARU

[X]
×