kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pertamina RU V Balikpapan ekspor perdana produk HSD senilai US$ 9,5 juta


Minggu, 06 September 2020 / 14:10 WIB
Pertamina RU V Balikpapan ekspor perdana produk HSD senilai US$ 9,5 juta
ILUSTRASI. Awak kapal MT Serena memasang selang untuk pengisian muatan High speed Diesel (HSD) atau solar industri untuk pengiriman ke depot Pertamina Pontianak sebanyak 3000 KL dari instalasi Pertamina pulau Sambu Batam Kepri, Jumat (27/5).


Reporter: Dimas Andi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Persero) Refinery Unit V Balikpapan mengapalkan dan menyalurkan perdana produk high speed diesel (HSD) 50 PPM Sulphur ke negeri jiran Malaysia sebanyak 200.000 barrels atau setara dengan 31.800 kiloliter (kl) melalui kapal MT Ridgebury Katherine Z pada Sabtu (5/9).

General Manager Pertamina Refinery Unit V Balikpapan Eko Sunarno melepas kepergian kapal yang mengangkut produk HSD 0.005-%S tersebut dengan nilai ekspor US$ 9,5 juta. Perjalanan akan menempuh waktu 4-5 hari hingga sampai ke Malaysia.

Eko Sunarno mengungkapkan, produk ini merupakan hasil dari fraksi diesel di Unit Secondary Kilang RU V Balikpapan. Produk tersebut memiliki kualitas Sulphur 50 ppm atau setara dengan produk diesel standard Euro 4 yang merupakan produk bahan bakar mesin diesel terbaru yang pernah diproduksi kilang RU V.

“Tentunya akibat pandemi Covid-19 menyebabkan adanya penurunan permintaan akan bahan bakar. Ini menjadi milestone yang baik bagi Pertamina terkhusus RU V untuk berkomitmen mengupayakan keberlanjutan pasokan energi dan operasional kilang dengan menjawab tantangan dan permintaan pasar akan produk HSD tersebut,” ungkap Eko dalam siaran pers, Sabtu (5/9).

Baca Juga: Pertamina: Penyaluran BBM Premium masih tetap dilaksanakan

Selain produk diesel yang berstandar Euro 4 dan memiliki kualitas Sulphur 0.005-%S atau 50 ppm, produk ini memiliki kelebihan lain yaitu Cetane Index minimal 50 (Cetane Number minimal 53) dan flash point minimal 60 derajat Celcius.

Eko menambahkan, jenis BBM HSD 0.005%S ini sudah memenuhi spesifikasi yang dipersyaratkan oleh pemerintah melalui Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 20 Tahun 2017, yaitu ditetapkan spesifikasi BBM jenis Solar memiliki angka Cetane Number minimal 51 dan kandungan sulfur maksimal 50 ppm.

“Patut berbangga bahwa di Indonesia yang dapat memproduksi produk tersebut hanya RU V Balikpapan dengan kapasitas 200.000 barel per bulan dan RU II Dumai dengan kapasitas saat ini 100.000 barel per bulan,” imbuh dia.

Baca Juga: Pertamina pastikan pasokan dan penyaluran BBM aman di masa pandemi Covid-19

Dia berharap, setiap insan Pertamina terkhusus di Kilang RU V untuk melakukan inovasi. Produk BBM HSD tersebut merupakan satu bukti bahwa kilang Balikpapan memiliki kemampuan untuk terus mengembangkan diri. "Untuk itu saya mengajak pekerja untuk terus mengembangkan kapabilitas dan kemampuan untuk terus berinovasi menjawab tantangan ke depan,” imbuh Eko.

Lantas, Pertamina berencana melalukan ekspor produk HSD kembali pada periode Oktober hingga Desember 2020 sejumlah 200.000 barel (31,800 kl) setiap bulannya dengan tujuan pasar internasional.

Selanjutnya: Konsumsi BBM Mulai Mendaki Meski Masih di Bawah Rata-rata Serapan Normal

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×