kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pertamina targetkan transaksi akuisisi Pertagas beres 29 Juni 2018


Senin, 11 Juni 2018 / 18:52 WIB
Pertamina targetkan transaksi akuisisi Pertagas beres 29 Juni 2018
ILUSTRASI. Konferensi pers Pertagas, Pertamina dan PGN


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Persero) sebagai induk Holding BUMN Migas ingin segera menyelesaikan pembentukan subholding gas dengan mengintegrasikan PT Perusahaan Gas Negara (PGN) dan Pertamina Gas (Pertagas). 

Pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan transaksi akuisisi Pertagas oleh PGN ditargatkan bisa selesai pada 29 Juni 2018.

"Targetnya kan 29 Juni ya, jadi masih dalam proses,"ungkap Nicke pada Jumat (8/6).

Menurut Nicke, Pertamina dan PGN saat ini masih dalam proses menyelesaikan valuasi Pertagas. 

Meski Deputi Bidang Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno sudah mengatakan nilai valuasi Pertagas sekitar US$ 2,5 miliar, namun Nicke menyebut proses valuasi Pertagas belum selesai. "Belum, belum. Itu setelah lebaran kami finalisasi,"katanya.

Dengan proses akusisi Pertagas oleh PGN yang sebentar lagi akan selesai, Nicke menegaskan tidak akan terjadi pemecatan karyawan PGN dan Pertagas. Menurutnya, pemerintah memilih opsi akuisisi ketimbang melajukan merger antara Pertagas dan PGN karena tidak ingin terjadi pemecatan karyawan.

Nicke bilang dengan skema akuisisi maka organisasi PGN dan Pertagas akan tetap sama. Sementara dengan skema merger, kemungkinan akan ada penggabungan dua organisasi yaitu PGN dan Pertagas yang justru akan berpotensi terjadi pemecatan karyawan.

"Ini maunya dimerger atau diakuisisi, itu kan nanti struktur organisasinya akan berbeda jauh kan. Kalau merger digabung, kalo akuisisi as it is kan. Jadi intinya komitmennya kan tidak ada lay off, jadi kami pilih struktur yang tidak terjadi lay off," tegas Nicke.

Menurutnya, rencana pemerintah menggabungkan Pertagas dan PGN bukanlah untuk melakukan perampingan organisasi. Justru sebaliknya, dengan subholding gas ini maka kedua perusahaan tersebut ditargetkan bisa lebih besar karena akan ada banyak penugasan dari Pertamina.

"Lagi perusahaannya juga mau kami besarkan, malah mungkin nambah orang nanti, perlu orang banyak ya. Penugasan-penugasan dari Pertamina,"katanya.

Selain pembentukan sub holding gas, Nicke menyebut Pertamina belum melakukan proses pembentukan subholding lainnya dalam Holding BUMN Migas. "Subholding gas dulu terbentuk, kemudian apa target-target yang kami canangkan tercapai, kami lihat,"kata Nicke.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×